Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina: Rusia Gunakan Chernobyl untuk Peras Dunia

Kompas.com - 27/04/2023, 08:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PRIPYAT, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (26/4/2023) memperingatkan, Rusia menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl untuk memeras dunia.

"37 tahun yang lalu bencana pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl meninggalkan bekas luka yang sangat besar di seluruh dunia," tulis Zelensky di Telegram dalam peringatan bencana nuklir tersebut.

"Tahun lalu, pasukan pendudukan tidak hanya menginvasi pembangkit listrik ini. Ini kembali membuat dunia dalam bahaya bencana lain," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Misteri Katak Hijau Dekat Chernobyl yang Menggelap Jadi Hitam Pekat

"Kita harus melakukan segalanya untuk mencegah negara teroris menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir untuk memeras Ukraina dan dunia."

Sebuah reaktor di Chernobyl yang terletak sekitar 100 kilometer utara Kyiv meledak pada 26 April 1986 ketika Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Insiden yang dianggap sebagai bencana nuklir terburuk di dunia itu membuat sebagian Ukraina, Belarus, dan Rusia terkontaminasi. Sebagian Eropa Barat juga terkena radiasi.

Saat hari pertama invasi Rusia pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia mengambil alih Chernobyl setelah masuk dari Belarus. Situs itu belum aktif sejak tahun 2000.

Pasukan Rusia menghabiskan bulan berikutnya di bekas PLTN tersebut sebelum mundur. Ukraina menuduh mereka menjarah dan mengekspos diri terhadap radiasi dengan menggali parit di dalam zona eksklusi.

Baca juga: Ukraina: Perebutan PLTN Chernobyl oleh Rusia Tempatkan Dunia di Ambang Bencana

Kyiv kemudian memperkuat pertahanan di sepanjang perbatasan utaranya jika terjadi serangan lagi.

Sementara itu di Ukraina selatan, pasukan Rusia menguasai PLTN Zaporizhzhia--terbesar di Eropa--yang sebelumnya menyumbang 20 persen produksi listrik Ukraina.

PLTN Zaporizhzhia terus berfungsi pada bulan-bulan pertama invasi meskipun ada pertempuran di sekitarnya, tetapi dihentikan operasionalnya pada September 2022.

Ukraina dan Rusia saling menuduh menembaki situs itu. Serangan menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya bencana Chernobyl.

Baca juga: Rusia Dituding Mencuri Zat Mematikan dari Laboratorium Penelitian Chernobyl

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com