MOSKWA, KOMPAS.com - Ayah seorang gadis Rusia yang dikirim ke panti asuhan setelah menggambar sketsa anti-perang di sekolah telah diekstradisi dari Belarusia dan kembali ke Rusia.
Kelompok HAM melaporkan Rabu (13/4/2023), menyebut bahwa dia menghadapi dua tahun penjara di sana.
Alexei Moskalyov melarikan diri dari tahanan rumah sebelum sidang hukumannya bulan lalu di kota Yefremov, selatan Moskwa.
Baca juga: Rusia Perketat UU Wajib Militer, Persulit Tentara untuk Kabur
Dilansir dari Associated Press, dia ditahan di Belarusia dua hari kemudian.
Menurut pusat hak asasi manusia Belarusia Viasna, ketika pengunjung mencoba menemukan Moskalyov di penjara Belarusia pada hari Rabu, mereka diberitahu bahwa dia telah diekstradisi ke Rusia.
Moskalyov, 54 tahun, didakwa atas postingan media sosial yang mengkritik perang di Ukraina.
Dia didakwa berdasarkan undang-undang yang diadopsi beberapa hari setelah pasukan Rusia menginvasi pada Februari 2022. Dia menolak tuduhan tersebut.
Dalam kasus yang memicu kemarahan internasional, ayah dari Maria Moskalyova yang berusia 13 tahun dihukum karena mendiskreditkan militer Rusia dan dijatuhi hukuman penjara dua tahun, sementara putrinya dikirim ke panti asuhan.
Menurut pengacara dan pendukungnya, masalah Moskalyov dimulai setelah putrinya menggambar di Sekolah Yefremov No 9 yang menggambarkan rudal terbang di atas bendera Rusia pada seorang wanita dan anak.
Gambar itu juga menampilkan kata-kata "Tidak untuk berperang" dan "Kemuliaan bagi Ukraina".
Moskalyov didenda dan dihukum karena posting media sosialnya.
Kremlin telah menindak perbedaan pendapat, menargetkan siapa saja yang mengkritik perang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.