Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Terkenal, Kota Terpencil di Jepang Jual Daging Beruang

Kompas.com - 08/04/2023, 23:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

 

Penulis: VOA Indonesia

SEMBOKU, KOMPAS.com - Dalam upaya untuk mempopulerkan diri, sebuah kota terpencil di Jepang memiliki ide baru, yakni menjual daging beruang liar hasil tangkapan pemburu lokal.

Jepang telah lama dikenal sebagai negara yang mesin penjual otomatisnya ada di mana-mana. Biasa disebut vending machine, mesin-mesin itu menawarkan barang-barang mulai dari yang biasa, seperti minuman dan makanan ringan hingga barang-barang yang lebih eksotis seperti masker bedah, serangga yang dapat dimakan, dan bahkan daging paus.

Tetapi mesin penjual otomatis di Semboku, sebuah kota sekitar 400 kilometer di utara Tokyo, di prefektur Akita, mengambil langkah lebih jauh dengan menawarkan daging beruang hitam Asia liar hasil tangkapan para pemburu lokal.

Baca juga: Beruang Kabur, Kebun Binatang Ini Terpaksa Ditutup

Daishi Sato adalah salah satu penjualnya. Ia menyiapkan mesin penjual otomatis di luar restoran mi miliknya di dekat stasiun kereta lokal Tazawako.

"Alasan kami menyediakan mesin penjual otomatis daging beruang hitam Asia adalah karena daging ini tidak terlalu umum ditemukan di luar kota ini. Jadi, kami ingin turis yang datang berkunjung ke kota ini membelinya. Daging beruang sangat langka, jadi saya harap orang akan menghargai kesempatan untuk membelinya," jelasnya.

Tidak hanya daging beruang yang ditawarkan Sato, tapi juga daging-daging lain, termasuk sapi lokal.

Setiap bungkus daging beruang, yang disediakan oleh anggota asosiasi berburu lokal, berharga 2.200 yen (16,75 dollar AS) per 250 gram (0,55 pon). Menurut Sato, dia menjual sekitar tujuh hingga 10 paket setiap minggunya, meski persediaan mungkin habis karena larangan berburu. Setelah terjual habis, mesin tersebut juga tidak akan diisi ulang hingga Juni ketika perburuan dapat dilanjutkan, tambah Sato.

Baca juga: Wajah Beruang Tertangkap Kamera Berada di Mars, Ini Penjelasannya

“Bagi masyarakat setempat, berburu beruang adalah bentuk pengendalian hewan. Ketika berkeliaran di kota, hewan itu bisa berbahaya, sehingga para pemburu akan memasang perangkap untuk menangkap mereka dan membunuh mereka untuk diambil dagingnya,” imbuhnya.

Menurut Sato, daging beruang hasil tangkapan perangkap lebih enak dibanding hasil tembakan. Pasalnya, beruang liar yang tewas tertembak akan mengalirkan darah sehingga rasa dagingnya kurang lezat.

Serangan beruang terhadap manusia merupakan masalah yang semakin meningkat di kawasan pedesaan di Jepang. Karena kekurangan pangan di habitatnya di pegunungan, hewan ini menjelajah ke kawasan penduduk untuk mencari makan.

Menurut data pemerintah, pada 2022, 75 orang di Jepang terluka akibat pertemuan dengan beruang. Dua di antara mereka tewas, dan salah satu kematian terjadi di Akita.

Baca juga: Logo Anti-lockdown China Dipasarkan Disney, Tunjukkan Beruang Pooh Cemberut dengan Kertas Kosong

Sato mengatakan, sudah menjadi budaya lokal bagi para pemburu untuk berbagi hasil tangkapan langka dengan keluarga dan teman mereka, sehingga banyak warga Semboku yang pernah mencicipi daging beruang.

Meski banyak orang yang penasaran dengan pilihan langka yang disediakan mesin otomatis tersebut, tidak semuanya memutuskan untuk membeli. Hiromi Katayama, yang berasal dari prefektur Kyogo, termasuk yang tidak berminat.

“Saya bahkan tidak tahu cara memasaknya. Tapi menurut saya ini unik bagi penduduk setempat dan saya tertarik untuk mengetahuinya,” jelasnya.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Agar Populer, Sebuah Kota di Jepang Jual Daging Beruang.

Baca juga: Detik-detik Pendaki Jepang Melawan Beruang dengan Karate Saat Tiba-tiba Diserang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com