Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: Kesepakatan Pangkalan Militer Filipina-AS Bahayakan Perdamaian Regional

Kompas.com - 05/04/2023, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - China memperingatkan, Selasa (4/4/2023), bahwa Washington membahayakan perdamaian regional dalam kesepakatan barunya dengan Filipina yang akan membuat empat pangkalan militer tambahan digunakan oleh pasukan AS, termasuk satu di dekat Laut China Selatan yang disengketakan dan satu lagi tidak jauh dari Taiwan.

"Demi untuk kepentingan pribadi, AS mempertahankan mentalitas untung rugi dan terus memperkuat penempatan militernya di kawasan itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.

"Hasilnya pasti akan meningkatkan ketegangan militer dan membahayakan perdamaian dan stabilitas regional," tambahnya.

Baca juga: Presiden Filipina Bela Penambahan Pangkalan Militer AS Meski Ditentang China

Manila dan Washington sepakat pada Februari untuk memperluas kerja sama di bidang-bidang strategis Filipina dalam upaya mengantisipasi agresivitas Beijing yang kian berkembang atas Taiwan yang berpemerintahan sendiri dan pembangunan pangkalan militer China di Laut China Selatan.

Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA), yang ditandatangani pada 2014, memberi pasukan AS akses ke lima pangkalan Filipina.

Perjanjian itu kemudian diperluas menjadi sembilan, tetapi lokasi dari empat pangkalan baru dirahasiakan hingga Senin (3/4/2023), sementara pemerintah berkonsultasi dengan para pejabat setempat.

Keempat lokasi tersebut telah dinilai oleh militer Filipina dan dianggap sesuai dan saling menguntungkan, kata Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam sebuah pernyataan, Senin.

Baca juga: China Makin Terkepung, AS Dapat Akses 4 Pangkalan Militer Filipina

Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa lokasi yang diumumkan adalah empat lokasi EDCA baru.

Kementerian itu juga mengatakan dalam sebuah pernyataan akan menambah 82 juta dollar AS yang telah dialokasikan untuk investasi infrastruktur di situs-situs EDCA yang ada, tanpa menyebutkan berapa banyak.

Tiga lokasi berada di Filipina Utara, termasuk pangkalan angkatan laut dan bandara di provinsi Cagayan dan sebuah kamp tentara di provinsi tetangganya, Isabela, kata pernyataan Manila.

Pangkalan angkatan laut di Santa Ana, Cagayan, berjarak sekitar 400 kilometer dari Taiwan. Situs lain akan menjadi pangkalan udara di Pulau Balabac, di lepas ujung selatan Pulau Palawan, dekat Laut China Selatan.

Baca juga: Malaysia Akan Negosiasi Sengketa Laut China Selatan dengan Beijing

Gubernur Cagayan Manuel Mamba secara terbuka menentang keberadaan situs EDCA di provinsinya karena takut membahayakan investasi China dan menjadi target dalam konflik terkait Taiwan.

Namun penjabat kepala pertahanan Filipina Carlito Galvez mengatakan kepada wartawan baru-baru ini bahwa pemerintah telah memutuskan lokasi tersebut dan bahwa Mamba telah setuju untuk mematuhi keputusan tersebut.

Perjanjian tersebut memungkinkan pasukan AS untuk melakukan rotasi di pangkalan-pangkalan itu dan juga menyimpan peralatan dan persediaan pertahanan.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul China: Kesepakatan Pangkalan Militer Filipina-AS Bahayakan Perdamaian Regional.

Baca juga: Militer China dan Rusia Akan Jalin Kerja Sama, Sinyal Makin Mesra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com