Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Implementasi Strategi Baru Korea Selatan di Indo-Pasifik

Kompas.com - 22/12/2022, 16:33 WIB
Dita Angga Rusiana ,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol telah menyampaikan strategi baru Korsel di Indo-Pasifik. Hal ini disampaikan Yoon saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Korea Selatan-ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, November 2022.

“Jadi Presiden Yoon Suk Yeol telah mengumumkan strategi baru Indo-Pasifi kami pada 11 November di acara KTT Korea-Asean di Kamboja,” kata Choi Shin-hye dari Kedutaan Besar Korsel di Jakarta, dalam Workshop Kelima Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, ada tiga visi yang menjadi dasar strategi baru tersebut yakni kebebasan, perdamaian, dan kesejahteraan. Menurutnya, hal ini sejalan dengan strategi umum Korsel di bidang diplomatik.

“Korea berupaya mengambil peran yang lebih aktif dalam mempromosikan kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Yang mana, penting bagi Korea dan Indonesia,” ungkapnya.

Baca juga: Cara Korea Selatan Atasi Sampah Plastik, Produsen dan Konsumen Punya Kewajiban Ini

Menurutnya, Korsel berusaha mempromosikan nilai-nilai kebebasan, demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia.

“Kami menentang penggunaan kekuatan sepihak untuk mengubah status quo. Korea berkomitmen untuk mempromosikan tatanan regional yang harmonis yang menghormati kepentingan bersama sambil mencari tujuan bersama,” lanjut Choi.

Kemudian, Korea Selatan akan memainkan peran aktif dalam mencegah perselisihan dan konflik bersenjata. Dia berujar, Korsel akan mendorong penyelesaian perselisihan secara damai melalui dialog.

“Ini termasuk upaya berkelanjutan untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara, meningkatkan kemitraan di bidang non-proliferasi dan kontra terorisme, serta mempromosikan keamanan maritim, dunia maya, dan kesehatan,” tuturnya.

Lalu, Korea Selatan juga berupaya membangun Indo-Pasifik yang dinamis dan sejahtera melalui tatanan ekonomi yang terbuka dan adil.

“Korea akan meningkatkan ketahanan rantai pasokan, memperluas jaringan untuk keamanan ekonomi, dan mendorong ekosistem ekonomi dan teknologi yang kooperatif dan inklusif,” jelasnya.

Lebih lanjut, Choi menyampaikan bahwa ada tiga prinsip kerja sama dalam penerapan strategi baru di Indo-Pasifik tersebut. Di antaranya inklusivitas, kepercayaan, dan saling menguntungkan.

Dalam hal inklusivitas, Choi menyebutkan bahwa Korea Selatan tidak akan mengecualikan negara tertentu. Dia mengatakan, Korsel akan bekerja sama dengan semua pihak dalam menjalankan strateginya di Indo-Pasifik.

Baca juga: Tak Lagi Dirawat Negara, Begini Akhirnya Nasib Anjing Pemberian Kim Jong Un ke Korea Selatan

“Kami mencari kerja sama dengan semua mitra yang selaras dengan visi dan prinsip kerja sama kami,” ucapnya.

Kemudian, kemitraan tersebut harus berdasarkan pada kepercayaan karena merupakan hal penting dalam mengatasi berbagai tantangan regional dan global secara bersama-sama dan berkelanjutan.

“Kami juga mengusahakan kerja sama yang saling menguntungkan, dengan pengakuan bahwa perjanjian yang paling efektif adalah yang menguntungkan semua pihak,” katanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com