Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT Arab-China Digelar di Saudi, Disebut Pencapaian Besar

Kompas.com - 10/12/2022, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping menemui pemimpin negara Arab di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Jumat (9/12/2022). Oleh karena itu, diselenggarakannya KTT Arab-China di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik dianggap sebagai pencapaian besar.

Pertemuan digelar di hari ketiga kunjungan pertama Xi di Arab Saudi sejak 2016. Lawatannya itu merupakan tur luar negeri yang ketiga selama pandemi corona.

Baca juga: China Disebut Membahayakan Aset Luar Angkasa AS

Kamis (8/12/2022), Xi bertemu dengan Raja Salman dan Pangeran Mohammed bin Salman. Mereka menyepakati ragam perjanjian, mulai dari pengembangan energi hidrogen hingga perumahan, tanpa memerinci lebih jelas.

Agenda pertemuan pada Jumat akan melibatkan enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan sejumlah negara Arab lain dalam KTT Arab-China yang digelar terpisah.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Tunisia Kais Saied termasuk kepala negara yang sudah tiba sejak Kamis. Adapun Qatar, Lebanon, Irak, dan sejumlah negara lain melengkapi undangan tuan rumah di Riyadh.

Baca juga: AS Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia dan China

Diversifikasi diplomasi dan ekonomi

"China akan bekerja sama dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab untuk menjadikan kedua KTT sebagai sebuah pencapaian besar dalam sejarah hubungan China dan Arab atau China dan GCC,” kata Xi, Kamis, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan stasiun televisi pemerintah, CCTV.

Negara-negara Teluk sejatinya adalah sekutu lama Amerika Serikat. Kemesraan baru dengan China sebabnya dianggap sebagai pergeseran haluan ke Asia, antara lain demi diversifikasi ekonomi yang masih ditopang sektor energi.

China di pihak lain berusaha memperluas pengaruhnya. Beijing misalnya sering kali mengaitkan kedekatan diplomasi dengan proyek infrastruktur raksasa seperti Belt and Road Initiative, yang kini digarap di 149 negara di dunia.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi terkait agenda pembahasan di kedua pertemuan di Riyadh. Salah satu topik yang masih mengganjal adalah perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara China dan GCC yang sudah dibahas sejak dua dekade lalu.

Baca juga: AS Sebut China Ingin Hubungan yang Stabil dalam Jangka Pendek, Ini Sebabnya

Poros baru Arab-China?

"China ingin menutup negosiasi panjang dengan sukses, karena perjanjian perdagangan bebas dengan blok ekonomi yang besar bernilai prestise bagi Beijing,” kata Robert Mogielnicki dari lembaga penelitian, Arab Gulf States Insitute di Washington, AS.

"Situasinya tidak mudah bagi GCC, yang terlihat lebih tertarik pada perjanjian bilateral, karena mereka terlibat dalam kompetisi ekonomi regional antara sesama negara anggota,” imbuhnya.

Tercapainya FTA akan memudahkan Arab Saudi. Sebagai eksportir minyak dan perekonomian terbesar di Timur Tengah, Riyadh mencanangkan diversifikasi ekonomi melalui paket reformasi "Vision 2030” yang digulirkan Mohammed bin Salman.

Baca juga: Arab Saudi Disebut Borong Senjata Buatan China, Tanda Kerenggangan Hubungan dengan AS?

Media-media pemerintah Saudi melaporkan, kedua negara menandatangani kesepakatan senilai 30 miliar dollar AS selama kunjungan Xi.

Kendati demikian, Mogielnicki mengatakan, komitmen tersebut masih harus dibuktikan. "Kalau menyangkut relasi antara China dan Timur Tengah, kita harus ingat bahwa menandatangani nota kesepakatan dan janji investasi jauh lebih mudah ketimbang mengalirkan dananya,” kata dia.

Lawatan Xi di Timur Tengah ditanggapi secara kritis oleh pemerintah di Washington. Rabu (7/12/2022), Gedung Putih memperingatkan terhadap pengaruh yang dibangun China di seluruh dunia karena dianggap tidak mendukung tatanan dunia berbasis hukum.

Baca juga: Logo Anti-lockdown China Dipasarkan Disney, Tunjukkan Beruang Pooh Cemberut dengan Kertas Kosong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com