Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Jalan Kaki dari Spanyol ke Doha demi Nonton Piala Dunia 2022 Qatar, Pria Ini Hilang

Kompas.com - 27/10/2022, 13:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

MADRID, KOMPAS.com - Seorang pria Spanyol yang melakukan trekking, perjalanan jarak jauh umumnya dengan berjalan kaki, dari Madrid ke Doha untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 Qatar hilang lebih dari tiga pekan lalu.

Keluarga dari pria Spanyol bernama Santiago Sanchez (41 tahun) ini, meyakini kerabatnya telah ditahan di Iran.

''Kami mengetahui pagi ini dari kementerian luar negeri (Spanyol) bahwa ada kemungkinan 99 persen ia ditangkap,'' kata Celia Cogedor, ibu dari trekker yang hilang itu kepada Associated Press pada Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Paris Boikot Siaran Pertandingan Piala Dunia Qatar 2022, Ini Alasannya

“Kami dipenuhi dengan harapan (akan keselamatannya),” katanya, menambahkan bahwa Sanchez dan penerjemahnya diyakini berada di penjara di Teheran.

Adik Sanchez akan bertemu dengan pejabat di Kementerian Luar Negeri Spanyol di Madrid pada Kamis (27/10/2022), untuk mempelajari rincian lebih lanjut tentang keberadaan kakaknya.

“Kami telah berubah dari kecemasan setiap waktu menjadi memiliki secercah harapan yang sangat besar, jadi sekarang kami percaya pada upaya kedutaan, yang secara resmi akan memberi tahu kami situasi yang dia hadapi,” kata Santiago Sanchez kepada AP.

Kementerian luar negeri Spanyol mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedutaan Spanyol di Teheran berhubungan dengan pihak berwenang Iran tentang Sanchez, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga: Iran: Belasan Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Tempat Suci Muslim Syiah di Kota Shiraz

Masalahnya, dengan kondisi Iran yang sedang dilanda protes massal, kekhawatiran masih membayangi nasib Sanchez setelah dia berhenti menghubungi keluarganya di Spanyol pada 2 Oktober, sehari setelah dia melintasi perbatasan Irak-Iran.

Pria 41 tahun itu sebelumnya juga telah memperingatkan keluarganya bahwa komunikasi mungkin sulit di Iran.

Sebuah kelompok Kurdi bernama Organisasi Hengaw untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa Sanchez dibawa pergi oleh pasukan keamanan Iran setelah mengunjungi makam Mahsa Amini, wanita 22 tahun yang kematiannya dalam tahanan polisi memicu gerakan protes anti-pemerintah hingga hari ini.

Kelompok tersebut, mengutip sumber anonim, mengatakan bahwa agen intelijen Iran menangkapnya di kampung halaman Amini.

Kelompok Kurdi itu berbasis tepat di seberang perbatasan di Kurdistan Irak tetapi memiliki koneksi yang dapat diandalkan di barat laut Iran.

Baik Kementerian Luar Negeri Iran maupun misinya untuk PBB tidak menanggapi permintaan komentar dari AP.

Dalam gambar yang diambil dari video ini, Santiago Sánchez, 41 tahun, seorang pria Spanyol yang mendokumentasikan perjalanannya dengan berjalan kaki dari Madrid ke Doha untuk Piala Dunia FIFA 2022 membawa sebuah koper dalam gerobak beroda, di Sulaymaniyah, Irak, 9 September 2022.via AP PHOTO Dalam gambar yang diambil dari video ini, Santiago Sánchez, 41 tahun, seorang pria Spanyol yang mendokumentasikan perjalanannya dengan berjalan kaki dari Madrid ke Doha untuk Piala Dunia FIFA 2022 membawa sebuah koper dalam gerobak beroda, di Sulaymaniyah, Irak, 9 September 2022.

 

Baca juga: Orang Taiwan Diminta Daftar Jadi Warga Negara China untuk Nonton Piala Dunia, Taipei Protes

Santiago Sanchez awalnya berencana pergi ke Teheran, ibu kota Iran, di mana dia berniat melakukan wawancara dengan sebuah stasiun televisi.

Petualang Spanyol itu selanjutnya dijadwalkan menuju ke Bandar Abbas, sebuah pelabuhan di Iran selatan di mana dia akan naik kapal ke Qatar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com