LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri baru Inggris Rishi Sunak pada Rabu (26/10/2022) menunda pengumuman rencana yang ditunggu-tunggu untuk memperbaiki keuangan publik negara itu hingga 17 November.
Waktu ini terjadi dua setengah minggu lebih lambat dari yang direncanakan semula.
Dilansir Reuters, penundaan ini jadi keputusan kebijakan pertama Sunak sejak mengambil alih jabatannya dari Liz Truss pada hari Selasa (25/10/2022).
Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Akan Bertemu Biden di KTT G20 Indonesia
Menteri Keuangan Jeremy Hunt mengumumkan penundaan itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, mengatakan akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memastikan rencana baru itu memperhitungkan prakiraan ekonomi terbaru.
"Perdana menteri dan saya telah memutuskan bahwa adalah bijaksana untuk membuat pernyataan itu pada 17 November," kata Hunt.
Rencana tersebut diharapkan dapat menjelaskan bagaimana pemerintah akan menutup kekurangan anggaran sebanyak 40 miliar pound (46 miliar dollar AS).
Tidak seperti rencana Truss bulan lalu, kekurangan itu akan sepenuhnya diaudit oleh pengawas fiskal Inggris.
Sebuah pernyataan dari kantor Sunak mengatakan dia mengatakan kepada kabinetnya yang baru dibentuk bahwa penting untuk mencapai keputusan yang tepat dan ada waktu untuk keputusan itu untuk dikonfirmasikan dengan kabinet.
Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Segera Kumpulkan Kabinet, Minta Tancap Gas Perbaiki Ekonomi
Kredibilitas Inggris di pasar keuangan terguncang bulan lalu ketika Truss mengumumkan pemotongan pajaknya yang tidak didanai.
Hal ini memicu kekalahan pasar obligasi yang begitu parah sehingga Bank of England harus campur tangan dan Truss dipaksa berbalik arah dan akhirnya mengundurkan diri.
"Prioritas nomor satu kami adalah stabilitas ekonomi dan memulihkan kepercayaan bahwa Inggris adalah negara yang membayarnya dan untuk alasan itu, rencana fiskal jangka menengah sangat penting," kata Hunt.
Baca juga: Profil Rishi Sunak: Cita-cita Jadi Jedi, PM Inggris Termuda dalam 2 Abad
"Saya ingin mengkonfirmasi bahwa itu akan menunjukkan jatuhnya utang dalam jangka menengah," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.