Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Superyacht Terkait Pengusaha Rusia yang Disanksi Dijual Rp 444,39 Miliar

Kompas.com - 06/10/2022, 12:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Superyacht bernama MySky yang terkait dengan miliarder Rusia yang terkena sanksi, Igor Kesaev, dijual seharga 29,5 juta euro (Rp 444,39 miliar).

Penjualan MySky diiklankan oleh pialang kapal pesiar mewah yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Merle Wood & Associates.

Iklan diedarkan secara pribadi melalui e-mail pada 14 September 2022 dengan peringatan untuk tidak mengunggah iklan tersebut secara publik.

Baca juga: Jerman Sita Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Milik Oligarki Rusia

Reuters melihat e-mail iklan MySky itu, tetapi daftar penerima surelnya tidak diketahui.

Superyacht MySky menampilkan interior canggih ultra-modern oleh arsitek Belanda terkenal, gimnasium dalam ruangan yang dikendalikan iklim, dan dek yang dapat digunakan untuk mendaratkan helikopter, bunyi iklan tersebut.

Merle A Wood, yang terdaftar sebagai narahubung di iklan MySky, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang pemilik superyacht itu dan mengarahkan pertanyaan ke Burgess, yang dia sebut sebagai broker utama dalam penjualan.

Kekhawatiran kini muncul bahwa miliarder seperti Kesaev dapat mengakali sanksi internasional dengan menjual aset-aset mewahnya seperti yacht.

Kesaev mendapat sanksi dari Uni Eropa dan Inggris pada April 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina. Uni Eropa beralasan, Kesaev terlibat dalam produksi senjata militer dan distribusi tembakau di Rusia, serta berhubungan dengan Pemerintah Rusia dan pasukan keamanannya.

Amerika Serikat belum memberikan sanksi kepada Kesaev, sedangkan Kementerian Keuangan AS tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Edisi musim semi 2021 dari majalah yang diterbitkan oleh Heesen--perusahaan berbasis di Belanda yang membangun MySky--dalam artikelnya menulis tentang putri Kesaev dan galeri seninya. "Keluarga Kesaev dikenal baik oleh Heesen, setelah menugaskan Sky dan MySky sedekade terakhir."

Akan tetapi, Reuters tidak dapat mengonfirmasi secara independen apakah Kesaev memiliki kepemilikan langsung di MySky yang rampung dibangun pada 2014.

Baca juga:

Burgess, pialang kapal pesiar dengan kantor di London, Monako, dan pasar utama lainnya, mengirim pernyataan setelah publikasi artikel Reuters yang berbunyi bahwa Kesaev bukan pemilik manfaat MySky dan tidak memiliki hubungan komersial dengannya.

Burgess menambahkan, penjualan MySky dilakukan agen bersama.

Juru bicara Burgess pekan lalu tidak mengonfirmasi keterlibatan broker dalam penjualan dan berujar, dia "tidak dapat menjawab pertanyaan tentang yacht tersebut" ketika Reuters bertanya.

Pada Senin (3/10/2022), juru bicara juga menolak menjawab pertanyaan tentang siapa pemiliknya dan apakah mereka terkait dengan Kesaev.

Adapun juru bicara Kesaev menolak menjawab tentang kepemilikan MySky atau jelang penjualannya, belum menanggapi pertanyaan lanjutan tentang Burgess.

Iklan Merle Wood menyebutkan bahwa kapal MySky berada di Maladewa.

Beberapa yacht terkait sanksi Rusia sempat muncul di lokasi-lokasi seperti Maladewa dan Turki dalam beberapa bulan terakhir saat otoritas AS, Uni Eropa, dan Inggris memberlakukan sanksi dan berusaha menyita aset tersebut.

Baca juga: Warga Siap Lempar Telur Busuk ke Kapal Pesiar Raksasa Jeff Bezos jika Jembatan Bersejarah Dibongkar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com