Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana London Saat Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth II

Kompas.com - 15/09/2022, 17:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

LONDON, KOMPAS.com - Peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Istana Buckingham menuju Aula Westminster pada hari Rabu (14/9/2022). Diangkut dengan kereta kuda dan disertai dengan dentuman meriam dan dentingan Big Ben, berlangsung sebuah prosesi khidmat di sepanjang jalanan utama kota London.

Ribuan orang mengantre untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin yang paling lama berkuasa di Inggris itu. Peti matinya akan disemayamkan selama empat hari hingga pemakamannya pada Senin (19/9/2022).

Saat iring-iringan meninggalkan istana, putranya, Raja Charles III, dan saudara-saudaranya, serta Pangeran William dan Pangeran Harry berjalan kaki di belakang peti mati. Prosesi militer dari Istana Buckingham dirancang untuk menggarisbawahi 70 tahun ratu menjabat kepala negara.

Baca juga: Raja Charles III Naik Tahkta, Negara Persemakmuran Mana Saja yang Ingin Memisahkan Diri?

Ribuan orang mengantre untuk menyaksikan prosesi pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II.REUTERS/TOM NICHOLSON via DW INDONESIA Ribuan orang mengantre untuk menyaksikan prosesi pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II.
Aula Westminster menjadi tempat ratu disemayamkan hingga pemakamannya pada hari Senin (19/9/2022). Kerumunan orang menghadiri persemayamannya hingga larut malam.

Tanpa suara mereka bergerak menuruni tangga aula di bawah jendela kaca patri yang besar, lalu melewati peti mati yang ditempatkan di atas panggung yang dikenal sebagai catafalque oleh delapan pengusung peti jenazah.

Ribuan orang yang telah menunggu selama berjam-jam di sepanjang The Mall di luar istana dan lokasi lain di sepanjang rute, mengabadikan momen lewat ponsel mereka.

Beberapa menyeka air mata saat prosesi berlalu. Tepuk tangan pecah saat peti mati melewati Parade Penjaga Kuda. Ribuan orang lainnya berkumpul di Hyde Park untuk menyaksikan prosesi melalui layar besar.

Prosesi pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II dari Istana Buckingham menuju Aula Westminster, Rabu (14/9/2022).AP/CHIP SOMODEVILLA via DW INDONESIA Prosesi pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II dari Istana Buckingham menuju Aula Westminster, Rabu (14/9/2022).
Apa yang akan dilihat orang saat penghormatan terakhir?

Peti mati tertutup itu dibungkus dengan Royal Standard, sebuah bendera yang mewakili kedaulatan dan Inggris Raya.

Dihiasi dengan tanda kerajaan termasuk bola, tongkat kerajaan dan Mahkota Negara Kekaisaran yang berhiaskan permata, yang sama yang dikenakan ratu untuk penobatannya pada tahun 1953.

Peti mati ditempatkan di atas atas panggung atau yang dikenal sebagai catafalque, yakni platform yang ditinggikan, di tengah Westminster Hall. Penjaga kerajaan dengan topi bulu dan seragam upacara akan berdiri 24 jam sehari di setiap sudut platform.

Peti mati itu dibungkus dengan Mahkota Negara Kekaisaran yang bertatkahkan hampir 3.000 berlian, dilengkapi dengan karangan bunga dan tanaman, termasuk pinus dari Balmoral Estate, tempat Elizabeth meninggal pada 8 September lalu pada usia 96 tahun.

Baca juga:

Kenapa ribuan orang rela antre untuk beri penghormatan terakhir?

Ribuan orang mengantre di sepanjang tepi Sungai Thames, menunggu untuk memasuki aula dan memberikan penghormatan kepada satu-satunya raja yang pernah dikenal oleh sebagian besar warga Inggris setelah 70 tahun dia di atas takhta.

Esther Ravenor, seorang pelayat asal Kenya yang tinggal di Inggris, mengatakan bahwa dia merasa terenyuh saat menyaksikan prosesi tersebut. "Saya mencintai ratu, saya mencintai keluarga kerajaan, dan saya harus berada di sini," katanya.

Mayor Jenderal Christopher Ghika, yang mengorganisir aspek seremonial pemakaman ratu, mengatakan prosesi itu adalah "kesempatan terakhir kami untuk melakukan tugas kami untuk ratu, dan ini adalah kesempatan pertama kami untuk melakukannya untuk raja, dan itu membuat kami semua sangat bangga.”

Pasukan yang terlibat dalam prosesi itu telah bersiap sejak sang ratu meninggal. Begitu juga dengan kuda-kuda kerajaan. Sersan Tom Jenks mengatakan, kuda-kuda itu dilatih secara khusus, termasuk bagaimana menangani pelayat yang menangis, serta bunga dan bendera yang dilempar di depan prosesi.

Bandara Heathrow untuk sementara menghentikan penerbangan, dengan mengatakan akan "memastikan keheningan di pusat kota London saat prosesi upacara berpindah dari Istana Buckingham ke Aula Westminster."

Westminster Hall adalah tempat Guy Fawkes dan Charles I diadili, di mana raja dan ratu menyelenggarakan perjamuan abad pertengahan yang megah. Gedung ini juga menjadi tempat upacara saat Ratu Elizabeth II merayakan naik takhta dalam ulang tahun perak, emas, dan berliannya.

Baca juga: Profil Camilla, Permaisuri Kerajaan Inggris yang Baru dan Cinta Pertama Raja Charles III

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Yang Perlu Diketahui soal Penghormatan Terakhir untuk Ratu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com