Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Tentara Tewas dalam Konflik Armenia-Azerbaijan, Ini Latar Belakang dan Pemicu Bentrokan Terbaru

Kompas.com - 15/09/2022, 06:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Dalam gambar yang diambil dari video YouTube yang diposting oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada Selasa, 13 September 2022, personel militer Azerbaijan melintasi perbatasan dengan Armenia dan mendekati posisi Armenia.KEMENHAN ARMENIA via AP PHOTO Dalam gambar yang diambil dari video YouTube yang diposting oleh Kementerian Pertahanan Armenia pada Selasa, 13 September 2022, personel militer Azerbaijan melintasi perbatasan dengan Armenia dan mendekati posisi Armenia.

YEREVAN, KOMPAS.com - Konflik Armenia-Azerbaijan kembali pecah dengan bentrokan terbaru menewaskan hampir 100 tentara dalam kekerasan paling mematikan sejak perang 2020 atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.

Ini adalah kali ketiga untuk dua negara republik di Kaukasus ini berperang atas wilayah yang disengketakan itu.

Apa yang terjadi?

Guardian mewartakan dalam eskalasi permusuhan yang tajam, Armenia mengatakan hampir 100 tentara tewas dalam bentrokan di sepanjang perbatasan dengan Azerbaijan.

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas gejolak paling mematikan sejak perang 2020, dan kekuatan dunia telah mendesak gencatan senjata.

Baca juga: Bentrokan Pasukan Azerbaijan dan Armenia Kembali Meletus

Apa latar belakangnya?

Nagorno-Karabakh adalah wilayah pegunungan yang terkurung daratan di dalam perbatasan Azerbaijan yang telah menjadi sumber perselisihan selama lebih dari satu abad.

Daerah ini diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan, tetapi memiliki penduduk terutama Armenia yang telah menentang pemerintahan Azerbaijan.

Pada 1991, wilayah berpenduduk sekitar 150.000 orang mendeklarasikan kemerdekaan dan sejak itu telah memerintah dirinya sendiri – dengan dukungan Armenia – sebagai Republik Artsakh meski tidak mendapat pengakuan.

Dalam beberapa tahun terakhir tanda-tanda kemajuan menuju perdamaian terlihat, tapi “konflik beku” meletus lagi pada 2020.

Azerbaijan merebut kembali petak luas Nagorno-Karabakh dalam perang enam minggu yang menewaskan lebih dari 6.600 orang, dan berakhir dengan kesepakatan damai yang ditengahi Rusia.

Dalam gambar yang diambil dari video ini, orang-orang berdiri di sekitar peti mati prajurit Azeri Elshan Babazade yang terbunuh di perbatasan Azerbaijan-Armenia, selama pemakamannya di Mykhlygovag, Azerbaijan, Selasa, 13 September 2022.via AP PHOTO Dalam gambar yang diambil dari video ini, orang-orang berdiri di sekitar peti mati prajurit Azeri Elshan Babazade yang terbunuh di perbatasan Azerbaijan-Armenia, selama pemakamannya di Mykhlygovag, Azerbaijan, Selasa, 13 September 2022.

Baca juga: Bentrokan Kembali Pecah, Armenia dan Azerbaijan Saling Tuduh

Moskwa mengerahkan sekitar 2.000 tentara ke wilayah itu untuk melayani sebagai penjaga perdamaian.

Azerbaijan mayoritas Muslim dan Armenia mayoritas Kristen, dan beberapa elemen di kedua belah pihak berusaha melemparkan konflik dalam istilah agama, meskipun analis mengatakan sudut pandang ini dibesar-besarkan.

Penyebab konflik Armenia-Azerbaijan terbaru

Revolusi Armenia pada 2018 mengantarkan generasi kepemimpinan baru dan meningkatkan harapan bahwa konflik Nagorno-Karabakh dapat bergerak menuju resolusi.

Tapi aspirasi-aspirasi itu telah menyusut, dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengambil garis tegas – dan di mata para pemimpin Azerbaijan, provokatif – tentang masalah ini.

Azerbaijan, yang berada di bawah cengkeraman satu keluarga sejak 1993, mengatakan pihaknya menanggapi agresi Armenia di daerah-daerah yang secara hukum merupakan wilayahnya dan yang telah diduduki oleh pasukan musuh dan separatis selama beberapa dekade.

Baca juga: Pertempuran Terbaru Armenia-Azerbaijan, Status Rusia Sebagai Penjamin Keamanan Rusak

Tentara berjalan di parit di pos pemeriksaan perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan di dekat desa Sotk, Armenia, pada 18 Juni 2021. AFP PHOTO/KAREN MINASYAN Tentara berjalan di parit di pos pemeriksaan perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan di dekat desa Sotk, Armenia, pada 18 Juni 2021.

Mengapa konflik ini penting?

Selain masalah kemanusiaan, dengan warga sipil di kedua belah pihak terbunuh, konflik tersebut memicu kekhawatiran internasional karena beberapa alasan.

Kaukasus selatan yang lebih luas adalah arteri penting untuk gas dan minyak dari Azerbaijan ke Turki dan ke Eropa dan pasar dunia lainnya. Kekuatan regional termasuk Rusia, Turki dan Iran berinvestasi di Kaukasus selatan dalam berbagai tingkatan.

Turki telah menyatakan dukungan setianya untuk Azerbaijan yang berbahasa Turki, sementara Rusia memiliki aliansi keamanan dengan Armenia.

Meski begitu mereka menjual senjata ke kedua negara. Adapun Moskwa dan Ankara telah berebut pengaruh di berbagai “arena” di seluruh dunia termasuk di Suriah dan Libya.

Lebih jauh dari pada itu, kepentingan Rusia dalam konflik Nagorno-Karabakh kini menambahkan elemen ketidakpastian baru pada krisis tersebut saat perang di Ukraina juga masih berlangsung.

Baca juga: Armenia Minta Bantuan Rusia Pasca Bentrokan Berdarah di Perbatasan dengan Azerbaijan

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com