Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok soal Beda Pilihan Calon Presiden Berujung Fatal, Seorang Pria Brasil Tewas Ditikam

Kompas.com - 10/09/2022, 08:26 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

BRASILIA, KOMPAS.com - Seorang pendukung Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro menikam seorang pendukung mantan Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva hingga tewas, menurut pihak berwenang pada Jumat (19/8/2022).

Kekerasan ini menjadi kasus terbaru yang menunjukkan meningkatnya ketegangan politik menjelang pemilihan presiden Brasil yang akan datang.

Insiden itu terjadi di negara bagian Mato Grosso di bagian barat-tengah, setelah kemarahan memuncak selama perdebatan tentang dukungan untuk kedua kandidat.

Baca juga: Saat Petahana dan Mantan Presiden Saling Mencela dalam Debat Pertama Pilpres Brasil…

Bolsonaro membuntuti Lula dalam jajak pendapat dalam pemilihan yang terbelah oleh polarisasi yang intens.

Menurut laporan polisi tentang insiden tersebut, Rafael Silva de Oliveira (24 tahun), membunuh Benedito Cardoso dos Santos (42 tahun), dengan menusuknya dengan pisau.

Tersangka dibawa ke kantor polisi, di mana dia mengaku dan didakwa.

Berbicara dengan wartawan di Rio de Janeiro pada Jumat (9/9/2022), Lula mengomentari penusukan tersebut, dengan mengatakan ada "iklim kebencian dalam proses pemilihan yang benar-benar tidak normal."

Lula juga menyarankan penegak hukum harus menyelidiki apakah insiden semacam itu "telah diperintahkan, atau dipandu, atau apakah itu strategi politik."

Baca juga: Indonesia dan Kongo Diajak Bentuk Aliansi Negara Hutan Hujan oleh Capres Brasil, Bagaimana Tanggapannya?

Dia tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung pandangannya soal serangan yang terencana.

Dalam sebuah pernyataan, Juanita Goebertus Estrada, direktur Americas for Human Rights Watch, mengatakan "semua kandidat harus dengan penuh semangat mengutuk" pembunuhan Cardoso dos Santos.

"Rakyat Brasil berhak atas pemilihan damai dan harus dapat terlibat dalam diskusi politik tanpa takut akan kekerasan atau pembalasan atas pandangan mereka," tuntut Human Right Watch sebagaimana dilansir Reuters.

Kantor presiden Brasil tidak segera menanggapi permintaan komentar menurut Reuters.

Pada Juli, insiden serupa terjadi ketika seorang pejabat lokal dari oposisi Partai Pekerja Lula ditembak mati oleh seorang penjaga penjara federal yang meneriakkan dukungan untuk Bolsonaro.

Baca juga: Cerita Pria Brasil 5 Hari Bertahan Hidup di Pulau Tak Berpenghuni Hanya dengan Arang dan Air Laut

Pada Jumat (9/9/2022) pagi, seorang pendukung Bolsonaro mengalami luka di kepala dan mengatakan bahwa dia telah diserang oleh para pendukung Partai Buruh yang sedang menunggu Lula tiba di sebuah acara bersama kaum evangelis di kota Sao Goncalo, di negara bagian Rio de Janeiro.

Bolsonaro, yang telah lama mencerca Lula dan sekutu kirinya, telah melontarkan gagasan untuk tidak menerima kekalahan pemilu.

Presiden petahana itu mengutip klaim tidak berdasar tentang kecurangan pemilu dan masalah dengan sistem pemungutan suara elektronik yang dihormati secara luas di Brasil.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com