Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mali Tuding Perancis Dukung Kelompok Teroris

Kompas.com - 19/08/2022, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber VOA News

BAMAKO, KOMPAS.com – Mali menuding Perancis mendukung kelompok teroris di negara Afrika tersebut.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Mali Abdoulaye Diop dalam sebuah surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB, Senin (15/8/2022).

Diop dalam suratnya mengatakan, ada lebih dari 50 pelanggaran yang disengaja dari pesawat asing terhadap wilayah udara Mali.

Baca juga: Rusia Dituduh Lakukan Kekejaman di Mali, Ditemukan Kuburan Massal, Perancis yang Disalahkan

“Terutama (pesawat) yang dioperasikan oleh pasukan Perancis,” bunyi surat tersebut, sebagaimana dilansir VOA, Kamis (18/8/2022).

“Pemerintah Mali memiliki beberapa bukti bahwa pelanggaran mencolok wilayah udara Mali ini digunakan oleh Perancis untuk mengumpulkan intelijen untuk kepentingan kelompok teroris yang beroperasi di Sahel dan untuk menjatuhkan senjata dan amunisi kepada mereka,” sambung surat itu.

Kedutaan Besar Perancis di Mali membantah tuduhan itu dalam serangkaian twit pada Rabu (17/8/2022).

Kedutaan menuturkan, Perancis mengintervensi Mali antara 2013 hingga 2022 untuk memerangi kelompok teroris atas permintaan otoritas Mali.

Baca juga: Pemimpin Senior Al-Qaeda Dibunuh Pasukan Perancis di Mali

Kedutaan Besar Perancis menambahkan, Paris tidak pernah mendukung, baik secara langsung ataupun tidak langsung, terhadap kelompok teroris.

Perancis memulai intervensi di Mali pada 2013 setelah Mali utara diduduki kelompok milisi Islam pada 2012.

Pasukan Perancis awalnya menerima sambutan hangat di negara tersebut. Beberapa tahun terakhir, opini publik Mali justru berbalik terhadap mereka.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan penarikan pasukan Perancis dari Mali pada Februari.

Baca juga: Junta Militer Mali Usir Duta Besar Perancis Keluar Dari Negaranya

Dia menuturkan, penarikan tersebut membutuhkan waktu antara empat hingga enam bulan agar dapat selesai sepenuhnya.

Penarikan pasukan Perancis terjadi setelah meningkatnya ketegangan antara Paris dengan pemerintahan militer Mali.

Selain itu, muncul kekhawatiran bahwa Mali bekerja sama dengan tentara bayaran dari Wagner Group, perusahaan keamanan dari Rusia.

Pada Senin, Kementerian Angkatan Bersenjata Perancis mengumumkan bahwa semua pasukan Perancis di Mali telah keluar dari negara tersebut.

Baca juga: Kabar Duka, Mantan Presiden Mali Meninggal Dunia

Berita video "Emmanuel Macron Menang Meyakinkan, Kembali Pimpin Perancis" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com