KYIV, KOMPAS.com – Ukraina mengeklaim, sebanyak sembilan jet tempur Rusia rusak akibat ledakan di Pangkalan Udara Saki di Crimea.
Sebelumnya, Pangkalan Udara Saki diguncang ledakan dahsyat pada Selasa (9/8/2022). Sedikitnya satu orang tewas dan beberapa lain terluka akibat ledakan.
Selama perang, Pangkalan Udara Saki digunakan sebagai markas jet-jet tempur Rusia untuk menyerang daerah-daerah di Ukraina selatan dalam waktu singkat.
Baca juga: Ukraina Terkini: Ledakan Dahsyat Guncang Pangkalan Udara Rusia di Crimea
Rusia mengatakan, ledakan tersebut bukan diakibatkan karena serangan, melainkan amunisi yang meledak karena pelanggaran aturan keselamatan.
Rusia juga mengeklaim bahwa tidak ada jet tempur yang rusak akibat ledakan di Pangkalan Udara Saki.
Namun, citra satelit yang diterbitkan Rabu (10/8/2022) oleh Planet Labs PBC menunjukkan, setidaknya tujuh pesawat tempur hancur.
Baca juga: Pesawat Pengintai Rusia Masuki Zona Pertahanan Alaska, AS Mulai Waspada?
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Pangkalan Udara Saki.
Tetapi jika Ukraina berada di balik ledakan itu, itu akan menjadi serangan besar pertama yang diketahui terhadap situs militer Rusia di Semenanjung Crimea.
Rusia menginvasi dan mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014, sebagaimana dilansir The Week.
Baca juga: Sebut Putin Fasis Pembunuh, Jurnalis Rusia Terancam Dibui 10 Tahun
Analis militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan kepada Associated Press, rudal anti-kapal bisa saja ditembakkan ke pangkalan tersebut.
Institute for the Study of War, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Washington, mengatakan bahwa Kremlin kemungkinan tidak menuding Ukraina melakukan serangan itu.
Pasalnya, bila Rusia menuding Ukraina, serangan semacam itu akan menunjukkan ketidakefektifan sistem pertahanan udara Rusia.
Baca juga: AS Tuduh Satelit Iran Dipakai Rusia untuk Memata-matai
Berita video "Ledakan Dahsyat Guncang Pangkalan Udara Rusia di Crimea" dapat disimak di bawah ini