Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-164 Serangan Rusia ke Ukraina, 3 Kapal Gandum Berangkat, Janji Putin dan Erdogan

Kompas.com - 07/08/2022, 08:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Hari ke-164 perang Rusia-Ukraina pada Sabtu (6/8/2022) ditandai dengan janji Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Sementara itu, Rusia dituduh menyerang situs nuklir dan tiga kapal ekspor gandum berikutnya berangkat dari Ukraina.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah rangkuman hari ke-164 perang Rusia vs Ukraina.

Baca juga: Kucing di Mississipi Bantu Tuannya Gagalkan Aksi Perampokan

1. Putin dan Erdogan berjanji meningkatkan kerja sama

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan berjanji meningkatkan kerja sama politik dan ekonomi, termasuk di bidang energi dan perdagangan, hasil pembicaraan kedua mereka dalam 17 hari.

“Terlepas dari tantangan regional dan global saat ini, kedua pemimpin menegaskan kembali keinginan bersama mereka untuk lebih mengembangkan hubungan Rusia-Turkiye,” kata Kremlin.

Pada awal pertemuan di kota Laut Hitam Rusia, Sochi, Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa dia berharap membuka lembaran baru dalam hubungan antara Ankara dan Moskwa.

Turkiye yang merupakan anggota NATO berusaha tetap netral dalam menghadapi pertikaian Moskwa dengan Barat atas Ukraina.

Turkiye juga menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, dan pada akhir Juli menengahi perjanjian yang didukung PBB untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Ukraina.

Baca juga: ASEAN: Superman Pun Tak Bisa Selesaikan Krisis Myanmar

2, Rusia dituduh menyerang situs nuklir

Ukraina menuduh pasukan Rusia menyerang lokasi dekat reaktor nuklir di pembangkit listrik terbesar Eropa di Zaporizhzhia, yang telah diduduki sejak hari-hari awal invasi.

"Tiga serangan tercatat di lokasi pembangkit, di dekat salah satu blok listrik reaktor nuklir berada," kata Energoatom, operator pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina yang dikelola negara.

"Ada risiko kebocoran hidrogen dan penyemprotan radioaktif. Bahaya kebakaran tinggi," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa awalnya tidak ada korban jiwa.

Badan pengawas nuklir global IAEA selama berminggu-minggu berusaha mengirim tim untuk memeriksa pabrik tersebut. Ukraina sejauh ini menolaknya, dengan alasan akan melegitimasi pendudukan Rusia atas situs tersebut di mata masyarakat internasional.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Bernuansa Keindonesiaan

3. Tiga kapal gandum berikutnya meninggalkan Ukraina

Sebanyak tiga kapal berikutnya yang bermuatan gandum untuk pasar dunia meninggalkan Ukraina. Ini adalah keberangkatan kedua di bawah kesepakatan yang dibuat di Istanbul pada Juli antara Moskwa dan Kyiv untuk membuka blokade Rusia di Laut Hitam.

Ukraina adalah salah satu pengekspor biji-bijian utama dunia. Penghentian hampir semua ekspornya setelah invasi Rusia pada 24 Februari menyebabkan harga pangan global melonjak, membuat impor menjadi sangat mahal bagi beberapa negara miskin di dunia.

"Tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan volume transhipment di pelabuhan kami. Kami harus memproses 100 operator per bulan untuk dapat mengekspor jumlah bahan makanan yang diperlukan," kata Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov.

Baca juga: Eskalasi Gaza Meningkat, Israel Panggil 25.000 Pasukan Cadangan

4. Jam malam di Mykolaiv

Kota Mykolaiv di selatan Ukraina menerapkan jam malam oleh otoritas setempat dari pukul 23.00 pada Jumat (5/8/2022) sampai pukul 05.00 pada Senin (8/8/2022) setelah pemboman Rusia dengan bom curah dan artileri berat yang banyak dilarang.

Mykolaiv--kota yang sering diserang--berada di jalur utama menuju Odessa, pelabuhan terbesar Ukraina di Laut Hitam, dan merupakan kota terdekat ke front selatan.

Penembakan juga berlanjut di beberapa kota dan desa di timur, termasuk Nikopol dan Kryvyi Rig, di Zaporizhzhia, dan Kharkiv kota kedua terbesar Ukraina.

Baca juga: 100 Roket Lebih Ditembakkan dari Gaza, Sirene Israel Meraung-raung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Global
Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Internasional
Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Global
Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Global
AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Global
Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

Global
Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Global
Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Global
Gambar AI 'All Eyes on Rafah' Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Gambar AI "All Eyes on Rafah" Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com