Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siput Afrika Raksasa Ditemukan di Florida, Pemerintah Langsung Karantina Wilayah, Khawatir Sebaran Parasit

Kompas.com - 03/07/2022, 10:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

PASCO COUNTY, KOMPAS.com - Penemuan siput Afrika raksasa, yang dapat meregang hingga panjang 8 inci (20 sentimenter lebih) dan lebar 5 inci (12 sentimeter), memicu kekhawatiran dan karantina di wilayah Florida, Amerika Serikat (AS).

Departemen Pertanian dan Urusan Konsumen negara bagian mengonfirmasi keberadaan moluska raksasa di Pasco County minggu ini, dan memperingatkan penduduk untuk menjaga jarak.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Pria Habiskan Ratusan Juta demi Berubah Jadi Anjing | Ikan Raksasa Ditangkap di Samudra Atlantik

Siput membawa parasit cacing paru-paru tikus, yang dapat menyebabkan meningitis pada manusia, menurut peringatan para pejabat.

Siput yang invasif ini juga mampu merusak vegetasi dan diketahui memakan lebih dari 500 jenis tanaman.

“Siput ini dapat merusak pertanian Florida dan daerah alami karena menyebabkan kerusakan luas pada lingkungan tropis dan subtropis,” menurut FDACS sebagaimana dilansir New York Post pada Jumat (1/7/2022).

Pejabat kesehatan memperingatkan warga agar tidak menangani siput tanpa alat pelindung yang tepat.

Baca juga: Kapal Pesiar Raksasa Terbakar Hebat lalu Tenggelam di Pelabuhan Torquay, Harganya Ratusan Miliar

Sebagai upaya untuk membasmi hama, FDACS dilaporkan akan memberi umpan pada area tertentu dengan racun, yang menghalangi kemampuan mereka untuk membuat lendir dan membunuh mereka dalam beberapa hari.

Penemuan awal dilaporkan oleh seorang tukang kebun di Pasco County, yang ditanggapi pemerintah dengan perintah karantina untuk area terbatas.

Limbah halaman dan bahan bangunan juga tidak dapat dipindahkan dari zona yang terkena dampak tanpa izin dari otoritas negara, karena khawatir moluska yang menempel akan menyebar.

Karantina meluas dilakukan dari radius sekitar setengah mil dari populasi siput yang teridentifikasi, dan dapat berubah atau tumbuh jika lebih banyak siput ditemukan.

Baca juga: Ini Isi Hutan Purba yang Ditemukan di Dasar Lubang Raksasa China

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com