Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Sukses Diuji Coba Jadi Bahan Bakar Pesawat Raksasa Airbus A380

Kompas.com - 05/04/2022, 16:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

TOULOUSE, KOMPAS.com - Pesawat Airbus A380 sukses menyelesaikan penerbangan uji coba bertenaga minyak goreng.

Airbus A380 berhasil terbang selama tiga jam dari Bandara Blagnac di Toulouse, markas besar Airbus di Perancis, pada 25 Maret 2022.

Dikutip dari CNN, pesawat ini didukung oleh Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang sebagian besar terbuat dari minyak goreng bekas dan lemak buangan.

Baca juga: Kenapa Indonesia Mau Beli Minyak Rusia Saat Negara Lain Melarang?

Pesawat tersebut beroperasi dengan satu mesin Rolls-Royce Trent 900.

Airbus kemudian melanjutkannya dengan penerbangan A380 kedua menggunakan bahan bakar minyak goreng yang sama pada 29 Maret.

Pesawat terbang dari Toulouse ke Nice. Penerbangan kedua digunakan untuk memantau penggunaan SAF saat lepas landas dan mendarat.

Bahan bakar tersebut dipasok oleh TotalEnergies, perusahaan yang berbasis di wilayah Normandia Perancis. SAF terbuat dari Hydroprocessed Ester dan Asam Lemak (HEFA) yang bebas dari aromatik dan belerang.

Airbus sudah menguji penerbangan bertenaga SAF selama setahun terakhir. Sebelumnya ada pesawat A350 yang diuji pada Maret 2021 dan pesawat lorong tunggal A319neo yang terbang dengan bahan bakar minyak goreng pada Oktober 2021.

Airbus berharap mendapatkan sertifikasi terbang untuk pesawat dengan SAF pada akhir dekade ini.

Sekarang, pesawat Airbus dapat ditenagai hingga 50 persen SAF dan dicampur dengan minyak tanah tradisional.

Baca juga: Ketika Media Asing Ikut Soroti Persoalan Minyak Goreng di Indonesia…

"Meningkatkan penggunaan SAF tetap menjadi jalur utama mencapai ambisi industri nol emisi karbon bersih pada tahun 2050," kata Airbus dikutip dari CNN, Rabu (30/3/2022).

Menurut klaim Airbus, pesawat terbang dengan SAF dapat menjaring antara 53 persen hingga 71 persen pengurangan karbon yang diperlukan untuk memenuhi tujuan itu.

Airbus berencana menghasilkan pesawat tanpa emisi pertama di dunia ke pasar pada tahun 2035.

SAF, yang mengeklaim netralitas karbon karena CO2 yang diserap saat bahan organiknya ditanam, sudah digunakan dalam jumlah terbatas oleh beberapa maskapai penerbangan.

Akan tetapi, harganya masih tinggi sehingga penggunaan secara meluas belum bisa diharapkan dalam waktu dekat.

Sebagai pesawat penumpang terbesar di dunia, kiprah A380 menurun dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian dengan alasan kurang hemat bahan bakar daripada pesawat jarak jauh yang lebih modern.

Airbus mengirimkan A380 terakhirnya ke maskapai Dubai Emirates pada akhir 2021.

Baru-baru ini, Airbus mengumumkan bahwa pesawat raksasa itu akan dioperasikan untuk menguji mesin bertenaga hidrogen eksperimental, inovasi lain yang bertujuan membuat penerbangan tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.

Baca juga: 10 Jet Tempur Tercanggih 2022, Rafale Nomor 7

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com