Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Jasad dalam Pencarian Jurnalis Inggris di Amazon Setelah Tersangka Mengakui Kejahatan

Kompas.com - 16/06/2022, 08:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

ATALAIA DO NORTE, KOMPAS.com - Polisi menemukan jasad manusia dalam pencarian terhadap jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar pribumi Brasil Bruno Pereira, setelah seorang tersangka mengaku membunuh mereka di hutan Amazon.

Tersangka adalah seorang nelayan, yang dilaporkan bentrok dengan Pereira karena usahanya untuk memerangi penangkapan ikan ilegal di wilayah adat.

Baca juga: Jurnalis Inggris Hilang di Hutan Amazon, Warga Adat Temukan Barang Miliknya di Hari Ke-7 Pencarian

Dia membawa polisi ke sebuah situs pemakaman terpencil di mana jenazahnya ditemukan, kata detektif Eduardo Fontes dalam konferensi pers pada Rabu (15/6/2022) sebagaimana dilansir Reuters.

Berita itu menandai kesimpulan suram untuk sebuah kasus yang telah menimbulkan kekhawatiran global, membebani Presiden Brasil Jair Bolsonaro dalam pertemuan puncak regional, dan menimbulkan kekhawatiran di Parlemen Inggris.

Phillips, seorang reporter lepas yang menulis untuk Guardian dan Washington Post, sedang melakukan penelitian untuk sebuah buku tentang perjalanan dengan Pereira.

Pereira adalah mantan kepala suku yang terisolasi, dan baru-baru ini menghubungkan masyarakat adat dengan agen urusan adat federal Funai.

Mereka berada di daerah hutan terpencil di dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru yang disebut Lembah Javari, yang merupakan rumah bagi masyarakat adat yang belum tersentuh dalam jumlah terbesar di dunia.

Wilayah ini telah diserbu oleh para nelayan, pemburu, penebang, dan penambang ilegal. Polisi juga menyebutnya sebagai jalur utama perdagangan narkoba.

Gambar jurnalis Inggris Dom Phillips, kiri, dan pakar urusan Pribumi Bruno Araujo Pereira terlihat pada tanda yang diberikan oleh karyawan National Indigenous Foundation, FUNAI, saat berjaga di Brasilia, Brasil, Kamis, 9 Juni 2022. AP PHOTO/ERALDO PERES Gambar jurnalis Inggris Dom Phillips, kiri, dan pakar urusan Pribumi Bruno Araujo Pereira terlihat pada tanda yang diberikan oleh karyawan National Indigenous Foundation, FUNAI, saat berjaga di Brasilia, Brasil, Kamis, 9 Juni 2022.

Baca juga: Jurnalis Inggris Hilang Misterius di Hutan Terpencil Brasil

Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi tersangka utama mereka sebagai nelayan Amarildo da Costa, yang dikenal sebagai "Pelado," yang ditangkap pekan lalu atas tuduhan kepemilikan senjata.

Saudaranya Oseney da Costa (41 tahun), atau "Dos Santos," ditahan pada Selasa (13/6/2022) malam.

Pembela umum yang mewakili saudara-saudara tidak dapat segera dihubungi oleh Reuters untuk dimintai komentar.

Keluarga tersangka sebelumnya telah membantah bahwa mereka memiliki peran dalam penghilangan kedua pria tersebut.

Tapi Detektif Fontes mengatakan kepada wartawan bahwa "tersangka pertama" telah mengaku, dan membawa polisi ke jasad manusia.

Tersangka lain yang ditahan, sementara ini, masih membantah peran apa pun meskipun ada bukti yang memberatkan.

Polisi sedang menyelidiki keterlibatan orang ketiga dan penangkapan lebih lanjut dimungkinkan, tambahnya.

Baca juga: Empat Minggu Hilang di Hutan Amazon, Dua Anak Ditemukan Hidup dalam Kondisi Memprihatinkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com