Penulis: Associated Press via VOA Indonesia
MARIUPOL, KOMPAS.com - Klaim Rusia bahwa pihaknya sudah berhasil merebut pabrik baja di Mariupol yang selama ini menjadi lambang ketahanan Ukraina, memberikan Presiden Vladimir Putin sebuah kemenangan yang sangat dibutuhkannya dalam invasi yang dimulai oleh pihaknya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya sudah berhasil memindahkan tentara Ukraina terakhir dari terowongan bawah tanah di pabrik baja itu.
Keberhasilan itu mengakhiri sebuah pengepungan selama tiga bulan yang menyebabkan lebih dari 20.000 penduduk Mariupol dikhawatirkan telah tewas.
Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Sebut Lebih dari 700 Pejuang Mariupol Menyerah
Keprihatinan semakin memuncak pada Sabtu (21/5/2022) atas nasib tentara Ukraina yang kini menjadi tahanan Rusia.
Seorang pemimpin separatis di Ukraina mengatakan, mereka sudah pasti akan dihadapkan ke peradilan atas tindakan perang mereka.
Sementara itu Presiden Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Biden karena telah meloloskan sebuah paket bantuan baru bernilai 40 miliar dollar AS (Rp 586,54 triliun).
Baca juga: Nasib Pasukan Ukraina yang Menyerah dari Mariupol Tidak Jelas, Bisa Jadi Tawanan Rusia?
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Rusia Klaim Menang di Mariupol Picu Keprihatinan Nasib Tahanan Perang.