Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Shanghai Diperketat, Pagar Besi Penghalang Dipasang di Area Terinfeksi

Kompas.com - 25/04/2022, 17:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

SHANGHAI, KOMPAS.com - Pihak berwenang Shanghai memasang pagar besi penghalang dari logam tipis di luar bangunan tempat tinggal di kota itu untuk menahan wabah Covid-19.

Peningkatan pembatasan dalam Lockdown Shanghai ini pun memicu kemarahan baru setelah banyak warga terpaksa tetap berada dalam rumah di kota finansial berpenduduk 25 juta orang ini.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Shanghai Lockdown | Penumpang Tusuk Leher Pengemudi Taksol

Kota terpadat dan pusat ekonomi terpenting China ini sedang memerangi wabah Covid-19 terbesar di negara itu, dengan menutup area kota dan memaksa semua orang yang dites positif ke pusat karantina.

Lockdown Shanghai, yang bagi banyak penduduk telah berlangsung lebih dari tiga minggu, telah memicu frustrasi di antara masyarakat. Terutama karena hilangnya upah, perpisahan keluarga, kondisi karantina yang buruk, dan kurangnya akses ke perawatan medis dan makanan.

Dilansir dari Al Jazeera, Covid-19 China melaporkan 21.796 infeksi baru yang ditularkan melalui komunitas pada Minggu (24/4/2022), dengan sebagian besar kasus tanpa gejala di Shanghai.

Di seluruh negeri, banyak kota dan provinsi telah memberlakukan beberapa versi penguncian dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Wabah terbaru di Shanghai, didorong oleh varian Omicron yang sangat menular, telah melihat ratusan ribu kasus terdeteksi di kota tetapi kurang dari 100 kematian sejak wabah dimulai hampir dua bulan lalu.

Baca juga: Shanghai Lockdown, Warga Marah karena Juga Dipantau secara Online

Di media sosial, gambar pegawai pemerintah yang mengenakan jas hazmat telah menjadi viral ketika mereka menutup pintu masuk ke blok perumahan di kota dan menutup seluruh jalan dengan pagar hijau, sehingga menimbulkan pertanyaan dan keluhan dari warga.

"Ini sangat tidak menghormati hak orang-orang di dalam, menggunakan penghalang logam untuk mengurung mereka seperti hewan peliharaan," kata seorang pengguna platform media sosial Weibo.

Satu video menunjukkan penduduk berteriak dari balkon pada pekerja yang mencoba memasang pagar, sebelum mengalah dan mengambil barikade. Video lain menunjukkan orang-orang mencoba merobohkan pagar.

Banyak pagar telah didirikan di sekitar lokasi yang ditetapkan sebagai "area tertutup".

Wilayah itu “ditandai” sebagai bangunan tempat tinggal di mana setidaknya satu orang telah dinyatakan positif Covid-19. Artinya, mereka yang berada di dalam dilarang meninggalkan pintu depan mereka.

Sebuah pemberitahuan pada Sabtu (23/4/2022), dilaporkan dari otoritas lokal dan dibagikan secara online, mengatakan "karantina keras" sedang diberlakukan di beberapa daerah.

Pemerintah Shanghai tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca juga: Demi Covid-19 Turun, Shanghai Perketat Aturan Penguncian Tanpa Ampun

Penguncian di Shanghai juga menyeret ekonomi China, dengan produksi pabrik terganggu oleh rantai pasokan yang kacau dan kesulitan yang dihadapi oleh penduduk yang kembali bekerja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com