Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvoi Besar Pasukan Rusia Sepanjang 64 Kilometer Mulai Disebar

Kompas.com - 11/03/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN,AFP

KYIV, KOMPAS.com – Citra satelit terbaru menunjukkan konvoi militer Rusia di barat laut Kyiv yang membentang lebih dari 64 kilometer sebagian besar telah disebar dan dipindahkan.

Citra satelit tersebut dirilis oleh perusahaan yang berbasis di AS, Maxar Technologies, sebagaimana dilansir CNN, Kamis (11/3/2022).

Citra satelit tersebut diambil pada pukul 11.37 waktu Kyiv pada Kamis.

Baca juga: Ibu Kota Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Besar Konvoi Militer 60 Km Rusia

Dalam citra satelit tersebut, beberapa elemen dari konvoi telah direposisi ke dalam hutan dan daerah berpohon dekat Lubyanka, Ukraina.

Di utara Pangkalan Udara Antonov di Hostomel, Ukraina, kendaraan militer Rusia tampak muncul di jalan raya di daerah perumahan di Kota Ozera, sekitar 27 kilometer barat laut Kyiv.

Artileri yang ditarik dan kendaraan lain terlihat berlindung di area pepohonan di dekat Lubyanka, beberapa kilometer sebelah barat laut dari Pangkalan Udara Antonov.

Di Berestyanka, sekitar 16 kilometer barat Pangkalan Udara Antonov, beberapa truk bahan bakar dan dan beberapa peluncur roket terlihat diposisikan di tanah lapang dekat pepohonan.

Baca juga: Foto Satelit yang Tunjukkan Rusia Sedang Kerahkan Konvoi Militer Besar di Utara Kiev

Konvoi tersebut sebelumnya sempat terhenti pergerakannya setelah dilaporkan pekan lalu.

Sementara itu, penduduk Kota Mariupol menjadi sangat putus asa sehingga beberapa orang saling berebut makanan selama pengepungan Rusia atas kota pelabuhan tersebut.

Hal itu dilaporkan oleh Komite Internasional Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis, sebagaimana diwartakan Kompas.com sebelumnya.

"Penduduk mulai saling menyerang untuk mendapatkan makanan. Orang-orang juga mulai merusak mobil orang lain untuk mengambil bensinnya," kata Perwakilan ICRC yang berbasis di Kota Mariupol, Sasha Volkov, dalam rekaman audio.

Baca juga: Rusia Kerahkan Konvoi Militer Besar Sepanjang 60 Km untuk Serang Kiev Ukraina

Menurut dia, banyak penduduk Kota Mariupol yang tidak memiliki air sama sekali untuk minum.

Volkov mengatakan, semua toko dan apotek di Kota Mariupol telah dijarah empat hingga lima hari yang lalu.

"Beberapa orang masih memiliki makanan tetapi saya tidak yakin berapa lama itu akan bertahan. Banyak orang melaporkan tidak memiliki makanan untuk anak-anak," ungkap dia, dikutip dari AFP.

Baca juga: Terkepung Rusia, Warga Kota Mariupol Mulai Saling Serang untuk Dapatkan Makanan dan Bensin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Global
Serangan Udara AS dan Inggris ke Yaman Tewaskan 14 Orang

Serangan Udara AS dan Inggris ke Yaman Tewaskan 14 Orang

Global
Ini 2 Calon Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Ini 2 Calon Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Kata Trump Usai Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Kata Trump Usai Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
Israel Serang Rafah Lagi, 12 Orang Tewas

Israel Serang Rafah Lagi, 12 Orang Tewas

Global
Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Global
Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Internasional
Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Global
Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Global
AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com