Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polandia Khawatir Rusia Akan Serang Baltik Setelah Ukraina

Kompas.com - 27/02/2022, 18:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WARSAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Sabtu (26/2/2022) khawatir, Rusia akan menyerang negaranya, Finlandia, atau negara-negara Baltik setelah Ukraina.

Dia juga mendesak Eropa untuk melipatgandakan anggaran pertahanan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Vladimir Putin akan "ingin mengembangkan kebijakan agresifnya, invasinya", kata Mateusz Morawiecki kepada harian Perancis Ouest-France.

Baca juga: Rangkuman Hari Ketiga Serangan Rusia ke Ukraina, Pengepungan Kiev, Abramovich Mundur dari Chelsea, 120.000 Pengungsi

"Dia mulai di Georgia, sekarang Ukraina," tambahnya dikutip dari AFP.

"Target berikutnya bisa negara-negara Baltik, Polandia, Finlandia, atau negara lain di sayap timur."

Polandia merupakan bekas negara satelit Soviet dan sekarang menjadi anggota aliansi NATO, juga berbatasan dengan Ukraina.

Saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan di perbatasan sebelum menyerang pada Kamis (24/2/2022), Polandia menyambut tambahan pasukan dari NATO yang dipimpin AS.

Namun, pada Sabtu dia mengatakan. "Kami membutuhkan tentara Eropa yang kuat."

Eropa harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dari sekitar 300 miliar euro (Rp 4,8 kuadriliun) hingga 600 miliar euro (Rp 9,7 kuadriliun) per tahun, katanya.

"Ini bukan tidak mungkin dan itu akan membuat Eropa akhirnya memainkan peran utama," kata Morawiecki dalam wawancara yang juga diterbitkan oleh grup media regional Jerman, Funke Mediengruppe.

"Era perdamaian dan ketertiban internasional akan segera berakhir," tambahnya.

"Ini adalah ujian bagi Barat dan cara kita bereaksi terhadap ujian ini akan menentukan masa depan kita, bukan selama bertahun-tahun tetapi beberapa dekade."

Baca juga: Pasukan Rusia Mendekat dari Semua Sisi, Ibu Kota Ukraina Siaga Tinggi

PM Polandia lalu mengusulkan untuk tidak mencoret anggaran pertahanan dari aturan keuangan publik Uni Eropa, guna memungkinkan negaranya membelanjakan tiga hingga empat persen dari hasil ekonomi tahunannya untuk pertahanan setelah agresi Rusia.

Dia juga menyerukan paket sanksi berat yang belum pernah menimpa Moskwa, serta diskusi untuk membuat Eropa independen dari hidrokarbon Rusia.

"Dengan membeli minyak dan gas Rusia, kami hari ini mendanai kebijakan agresi Rusia," katanya.

Warsawa berada di garis tembak Uni Eropa karena menentang supremasi hukum Uni Eropa dan di tengah kekhawatiran atas independensi peradilannya.

Akan tetapi Morawiecki mengatakan, dia mengharapkan Komisi Eropa "tidak mengganggu kami dengan apa yang disebut prosedur aturan hukum ... karena kami saat ini membela sayap timur."

"Kami diperlakukan secara diskriminatif bahkan di masa perang. Kami tidak boleh diperlakukan seperti itu."

Baca juga: Rusia Frustrasi Dapat Perlawanan Keras dan Tak Terduga dari Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com