Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Siber Besar-besaran di Ukraina, Banyak Situs Web Pemerintah Diretas

Kompas.com - 14/01/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

KIEV, KOMPAS.com – Ukraina mengatakan sejumlah situs web pemerintah menjadi sasaran serangan siber besar-besaran.

Salah satu situs web yang diterpa serangan siber adalah situs web Kementerian Luar Negeri Ukraina.

“Akibat serangan siber besar-besaran, situs web Kementerian Luar Negeri dan sejumlah lembaga pemerintah lainnya untuk sementara dimatikan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Baca juga: Pasang 100.000 Pasukan di Perbatasan, Rusia Bersikeras Tak Berniat Serang Ukraina

“Spesialis kami sudah bekerja untuk memulihkan kerja sistem IT dan polisi siber sedang membuka penyelidikan,” sambungnya.

Pemerintah Ukraina mengatakan, konten yang ada situs-situs tersebut tidak diubah dan tidak ada data pribadi yang bocor sebagaimana dilansir Sky News, Jumat (14/1/2022).

Sejumlah situs web pemerintah lainnya telah ditangguhkan untuk mencegah serangan siber menyebar ke sektor lain.

Ditanya apakah Rusia dicurigai berada di balik serangan itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina menjawab, “Terlalu dini untuk menarik kesimpulan.”

Baca juga: Pasang 100.000 Pasukan di Perbatasan, Rusia Bersikeras Tak Berniat Serang Ukraina

“Tetapi ada catatan panjang serangan Rusia terhadap Ukraina,” sambung Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina itu.

Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Ukraina melalui Facebook juga melaporkan serangan siber pada Kamis (13/1/2022) hingga Jumat.

Di beberapa situs web yang diretas, muncul teks yang mengatakan bahwa semua data Ukraina yang diunggah ke jaringan telah menjadi publik.

“Ukraina! Semua data pribadi kalian telah diunggah ke jaringan publik. Semua data di komputer dihancurkan, tidak mungkin untuk memulihkannya,” bunyi tulisan itu.

Baca juga: Dialog Rusia dengan Barat Gagal Total, Risiko Perang Meningkat

“Semua informasi tentang kalian telah menjadi publik. Hati-hatilah dan bersiap dengan yang terburuk. Ini untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan kalian,” sambung tulisan itu.

Rusia telah berulang kali dituduh melakukan serangan siber terhadap Ukraina, termasuk serangan siber yang jauh lebih serius seperti menargetkan infrastruktur nasional yang penting.

Di sisi lain, sejumlah pejabat Barat khawatir mengenai kemungkinan serangan dunia maya karena ketegangan meningkat atas potensi invasi baru Rusia ke Ukraina.

Serangan siber terhadap sejumlah situs web pemerintah Ukraina terjadi ketika pembicaraan antara Rusia, AS, dan NATO mengenai Ukraina berakhir tanpa kesepakatan.

Baca juga: Pembicaraan dengan Rusia Buntu, AS: Genderang Perang Telah Ditabuh di Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com