Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Januari 1942: Duquesne Spy Ring Dihukum, Jadi Kasus Spionase Terbesar dalam Sejarah AS

Kompas.com - 02/01/2022, 15:21 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Ini adalah kasus spionase terbesar dalam sejarah AS: The Duquesne Spy Ring.

33 anggota jaringan spionase Jerman yang dipimpin oleh Frederick Joubert Duquesne dihukum pada 2 Januari 1942.

Dilansir History, penyelidikan panjang FBI berhasil mengungkap hal ini.

Baca juga: Sejarah Ninja, Benarkah Jadi Mata-mata dan Penyabotase di Era Feodal Jepang?

Dari mereka yang didakwa, 19 mengaku bersalah. 14 orang sisanya dibawa ke pengadilan juri di Pengadilan Distrik Federal, Brooklyn, New York, pada 3 September 1941.

Semuanya lantas dinyatakan bersalah pada tanggal 13 Desember 1941.

Lalu pada tanggal 2 Januari 1942, para anggota kelompok tersebut dijatuhi hukuman total lebih dari 300 tahun penjara.

Baca juga: Selepas Kecewa soal Daging Babi, Pelatih Vietnam Ungkap Kekhawatiran Mata-mata

Agen-agen Duquesne Ring ditempatkan pada pekerjaan-pekerjaan penting di AS.

Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan saat perang dan melakukan tindakan sabotase.

Ada yang membuka restoran dan menggunakan posisinya untuk mendapatkan informasi dari pelanggannya.

Ada yang bekerja di sebuah maskapai penerbangan dan melaporkan kapal-kapal Sekutu yang melintasi Samudra Atlantik.

Ada pula yang bekerja sebagai pengantar pesan sebagai kedok untuk membawa pesan rahasia.

Baca juga: Peringatan Kepala Mata-mata Inggris: China dan Rusia Berlomba Kuasai Teknologi Kecerdasan Buatan

William G Sebold, menjadi agen ganda dan membantu FBI mengumpulkan bukti. Selama hampir dua tahun, FBI menjalankan stasiun radio gelombang pendek di New York untuk jaringan tersebut.

Mereka mempelajari informasi apa yang dikirim Jerman untuk mata-matanya di AS.

Mereka juga mengontrol apa yang dikirim ke Jerman.

Keberhasilan Sebold sebagai agen kontra spionase terbukti gemilang. Berujung pada penuntutan agen Jerman.

Seorang kepala mata-mata Jerman kemudian berkomentar bahwa penangkapan mereka memberikan "pukulan maut" bagi upaya spionase di AS.

Baca juga: Australia Waswas Soal Kehadiran Kapal Mata-mata China di Sekitar Perairannya

Direktur FBI saat itu J Edgar Hoover menyebut terkuaknya jaringan Duquesne sebagai penangkapan mata-mata terbesar dalam sejarah AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com