Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Penculikan Haiti, Kabur Malam Hari, Jalan Bermil-mil dengan Panduan Bintang

Kompas.com - 21/12/2021, 23:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sekelompok misionaris yang diculik di Haiti akhirnya mencapai kebebasan minggu lalu, setelah dua bulan dipenjara oleh anggota 400 geng Mawozo.

Tapi jalan korban penculikan Haiti ini ternyata harus melalui jalan yang tidak mudah secara mandiri menuju keselamatannya.

Berita bahwa kelompok 16 orang Amerika dan satu orang Kanada telah dibebaskan sepenuhnya muncul pada Kamis (16/12/2021). Tetapi rincian tentang bagaimana mereka berhasil memperoleh kebebasan tidak dirilis sampai Senin (20/12/2021).

Baca juga: Pemimpin Geng Haiti Bagikan Video Mengancam Akan Bunuh Misionaris yang Diculik

Pejabat dari Christian Aid Ministries (CAM), agen misionaris yang berbasis di Ohio, mengadakan konferensi pers yang menggambarkan pelarian kelompok, melalui perjalanan dengan medan yang sulit bersama seorang bayi dan beberapa anak-anak.

Mereka dengan berani melakukan pelarian pada malam hari dan berjalan bermil-mil dalam kegelapan. Hanya cahaya bulan dan bintang-bintang yang mereka gunakan untuk menemukan jalan.

Ke-17 misionaris itu diculik pada 16 Oktober setelah mengunjungi sebuah panti asuhan di daerah Croix-des-Bouquets di Haiti.

Ketika ditangkap, sekitar lima atau 10 menit setelah mereka kembali dari panti asuhan, mereka melihat penghalang jalan di depan kendaraan mereka.

Pengemudi kelompok itu - salah satu orang Kanada dalam kelompok itu - mencoba memutar, tetapi sebuah truk pikap mengejar mereka. Dia mengatakan laporan awal bahwa pengemudi adalah warga negara Haiti tidak akurat.

"Anggota geng mengepung van itu," kata juru bicara CAM Weston Showalter melansir Newsweek.

Baca juga: Geng Haiti Minta Tebusan Rp 14,1 Miliar Per Orang untuk 17 Misionaris yang Diculik

Dia mengatakan sandera awalnya berdesakan di sebuah ruangan kecil di sebuah rumah. Tetapi mereka kemudian dipindahkan beberapa kali selama penahanan.

Mereka tidak dilukai secara fisik oleh para penculik, kata Showalter.

Namun penyanderaan itu menantang secara fisik, utamanya karena udara panas, nyamuk dan air yang terkontaminasi untuk mandi. Itu menyebabkan beberapa dari mereka mengembangkan luka. Terkadang anak-anak kecil jatuh sakit.

Namun, dia mengatakan semua orang tampaknya telah selamat dari penangkaran dalam keadaan sehat.

Orang dewasa menerima porsi makanan kecil, seperti nasi dan kacang-kacangan untuk makan malam. Sementara para penculik menyediakan banyak makanan yang cocok untuk anak-anak kecil, katanya.

Para sandera berkumpul beberapa kali di siang hari untuk berdoa dan beribadah. Terkadang mereka bernyanyi cukup keras untuk didengar satu sama lain ketika mereka berada di ruangan yang terpisah.

Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Migran Haiti Marah Lempar Sepatu ke Pesawat AS di Bandara Port-au-Prince

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com