WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sekelompok misionaris yang diculik di Haiti akhirnya mencapai kebebasan minggu lalu, setelah dua bulan dipenjara oleh anggota 400 geng Mawozo.
Tapi jalan korban penculikan Haiti ini ternyata harus melalui jalan yang tidak mudah secara mandiri menuju keselamatannya.
Berita bahwa kelompok 16 orang Amerika dan satu orang Kanada telah dibebaskan sepenuhnya muncul pada Kamis (16/12/2021). Tetapi rincian tentang bagaimana mereka berhasil memperoleh kebebasan tidak dirilis sampai Senin (20/12/2021).
Baca juga: Pemimpin Geng Haiti Bagikan Video Mengancam Akan Bunuh Misionaris yang Diculik
Pejabat dari Christian Aid Ministries (CAM), agen misionaris yang berbasis di Ohio, mengadakan konferensi pers yang menggambarkan pelarian kelompok, melalui perjalanan dengan medan yang sulit bersama seorang bayi dan beberapa anak-anak.
Mereka dengan berani melakukan pelarian pada malam hari dan berjalan bermil-mil dalam kegelapan. Hanya cahaya bulan dan bintang-bintang yang mereka gunakan untuk menemukan jalan.
Ke-17 misionaris itu diculik pada 16 Oktober setelah mengunjungi sebuah panti asuhan di daerah Croix-des-Bouquets di Haiti.
Ketika ditangkap, sekitar lima atau 10 menit setelah mereka kembali dari panti asuhan, mereka melihat penghalang jalan di depan kendaraan mereka.
Pengemudi kelompok itu - salah satu orang Kanada dalam kelompok itu - mencoba memutar, tetapi sebuah truk pikap mengejar mereka. Dia mengatakan laporan awal bahwa pengemudi adalah warga negara Haiti tidak akurat.
"Anggota geng mengepung van itu," kata juru bicara CAM Weston Showalter melansir Newsweek.
Baca juga: Geng Haiti Minta Tebusan Rp 14,1 Miliar Per Orang untuk 17 Misionaris yang Diculik
Dia mengatakan sandera awalnya berdesakan di sebuah ruangan kecil di sebuah rumah. Tetapi mereka kemudian dipindahkan beberapa kali selama penahanan.
Mereka tidak dilukai secara fisik oleh para penculik, kata Showalter.
Namun penyanderaan itu menantang secara fisik, utamanya karena udara panas, nyamuk dan air yang terkontaminasi untuk mandi. Itu menyebabkan beberapa dari mereka mengembangkan luka. Terkadang anak-anak kecil jatuh sakit.
Namun, dia mengatakan semua orang tampaknya telah selamat dari penangkaran dalam keadaan sehat.
Orang dewasa menerima porsi makanan kecil, seperti nasi dan kacang-kacangan untuk makan malam. Sementara para penculik menyediakan banyak makanan yang cocok untuk anak-anak kecil, katanya.
Para sandera berkumpul beberapa kali di siang hari untuk berdoa dan beribadah. Terkadang mereka bernyanyi cukup keras untuk didengar satu sama lain ketika mereka berada di ruangan yang terpisah.
Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Migran Haiti Marah Lempar Sepatu ke Pesawat AS di Bandara Port-au-Prince
Mereka juga berusaha saling menyemangati sandera lain yang ditahan untuk tebusan dalam penculikan terpisah.
Seiring waktu, para sandera setuju untuk mencoba melarikan diri dan memilih malam tanggal 15 Desember untuk melarikan diri.
Ketika merasa waktunya tepat, mereka menemukan cara untuk membuka pintu yang tertutup dan terhalang.
“Mereka diam-diam masuk ke jalan yang telah dipilih, dan dengan cepat meninggalkan tempat mereka ditahan, meskipun faktanya banyak penjaga yang berjaga dalam posisi dekat," kata Showalter.
Hanya 12 orang yang ikut serta dalam pelarian minggu lalu, setelah lima tawanan dibebaskan sebelumnya.
400 anggota geng Mawozo yang menculik mereka telah meminta uang tebusan jutaan dolar sebagai syarat pembebasan mereka. Tetapi tidak segera jelas apakah ada uang tebusan yang dibayarkan.
Baca juga: 10.000 Migran Haiti yang Berlindung di Bawah Jembatan Texas Akan Dideportasi AS
Pendukung anggota kelompok yang ditahan telah mengumpulkan dana untuk pembayaran tebusan potensial, menurut Direktur Umum CAM David Troyer. Tetapi dia menolak untuk mengatakan apakah ada pembayaran yang dilakukan kepada kelompok tersebut.
Ke-12 orang yang melarikan diri minggu lalu membawa bayi dan seorang anak berusia 3 tahun.
“Bayi itu dibungkus untuk melindunginya dari semak berduri,” kata Showalter.
Mereka tidak tahu apa yang ada di depan mereka. "Setelah beberapa jam berjalan, hari mulai fajar dan mereka akhirnya menemukan seseorang yang membantu menelepon untuk meminta bantuan."
"Mereka akhirnya bebas," ujarnya.
Ke-12 orang itu diterbangkan ke Florida dengan penerbangan Penjaga Pantai AS, dan kemudian dipersatukan kembali dengan lima sandera yang dibebaskan sebelumnya.
CAM menampilkan foto-foto di konferensi pers yang menunjukkan para sandera yang dibebaskan dipersatukan kembali, bersama dengan video kelompok itu menyanyikan lagu yang telah mengilhami mereka selama penahanan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.