Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Peringatan China, Anggota Parlemen AS Mendadak Kunjungi Taiwan

Kompas.com - 27/11/2021, 12:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Sekelompok bipartisan anggota parlemen Amerika Serikat melakukan kunjungan mendadak ke Taiwan pada Jumat (26/11/2021), menentang peringatan dari China untuk menjauh dari pulau tersebut.

Empat politisi Demokrat dan satu Republik tiba untuk bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, ketika ketegangan meningkat ke level tertinggi dalam beberapa dekade antara pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu dengan China.

Baca juga: Mengenal UU Hubungan Taiwan, Dasar Hukum Relasi AS-Taipei

Anggota parlemen Demokrat dari Michigan Elissa Slotkin mengatakan bahwa ketika berita tentang kunjungannya menyebar, kantornya “menerima pesan blak-blakan dari Kedutaan Besar China, yang meminta saya untuk membatalkan perjalanan.”

Tetapi “kami di sini untuk belajar tentang kawasan ini dan menegaskan kembali komitmen AS kepada tuan rumah kami, penduduk Taiwan,” kicau Slotkin di Twitter.

Nancy Mace, satu-satunya Republikan dalam grup itu, mengunggah pesan serupa. Dia mengatakan "Kedutaan China menuntut kami membatalkan perjalanan (kami tidak melakukannya)."

Anggota parlemen Carolina Selatan itu juga melaporkan dirinya sudah di bandara, dan menulis bahwa dia "baru saja mendarat di Republik Taiwan" - tantangan lain ke Beijing, yang menyebut pulau itu Republik China.

Baca juga: Daftar Negara yang Mengakui Taiwan

Beijing menegaskan kemarahannya atas kunjungan tersebut, yang dipimpin oleh Mark Takano, anggota parlemen demokrat dari California, Ketua Komite Senat untuk Urusan Veteran, dan juga termasuk anggota parlemen AS lainnya Colin Allred dan Sara Jacobs.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menuduh mereka “dengan seenaknya” menantang “prinsip satu China”. Dia bersikeras bahwa perjalanan itu “telah menimbulkan kemarahan yang besar bagi 1,4 miliar orang China.”

“Izinkan saya menawarkan sedikit saran kepada beberapa orang Amerika: jangan mainkan kartu Taiwan. Karena itu buruk. Anda tidak akan menang,” kata Lijian, menurut AFP.

“Anda hanya akan menabrak tembok dan menderita akibat dari tindakan Anda sendiri,” katanya.

Baca juga: Sejarah Taiwan, dari Kedatangan Bangsa Asing hingga Era Modern

Perjalanan itu dilakukan ketika China meningkatkan tekanan untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas pulau itu. Tindakan ini memicu kemarahan di Taipei, di mana pemerintahnya bersumpah untuk membela kebebasan dan demokrasi Taiwan.

Ini adalah perjalanan ketiga anggota parlemen AS tahun ini, dan datang hanya beberapa minggu setelah sekelompok enam anggota Kongres dari Partai Republik berkunjung.

Pemerintahan Biden juga telah mengundang Taiwan ke KTT Demokrasi bulan depan, sebuah langkah yang mendapat teguran keras dari China.

Presiden Tsai menyampaikan "kegembiraannya" menyambut kelompok terbaru dan kesempatan untuk "lebih memperkuat hubungan bilateral."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com