Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nur Sajat Memilih Pergi dari Malaysia: Saya Dipukul, Didorong, dan Diborgol

Kompas.com - 19/11/2021, 21:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - September lalu, tersiar berita bahwa otoritas imigrasi Thailand melakukan penahanan yang tidak biasa di Bangkok.

Mereka menahan Nur Sajat Kamaruzzaman, seorang pengusaha kosmetik asal Malaysia berusia 36 tahun. Dikenal tampil glamor, dia pun punya banyak pengikut di media sosial.

Pihak berwenang Malaysia segera meminta pemulangan warganya itu, atas tuduhan menghina Islam. Tuduhan itu diajukan pada Januari. Atas tuduhan itu, Nur Sajat terancam hukuman hingga tiga tahun penjara.

Tuduhan itu lantaran Nur Sajat pernah menggunakan baju kurung - pakaian tradisional lengan panjang yang digunakan perempuan Melayu - saat upacara keagamaan yang ia selenggarakan secara pribadi 2018 lalu.

Baca juga: Kasus Nur Sajat, Kenapa Buron di Malaysia dan Pindah ke Australia

Dalam pandangan otoritas Malaysia, Nur Sajat adalah laki-laki, dan di bawah hukum Islam, seorang pria haram hukumnya berpakaian seperti perempuan.

Nur Sajat adalah seorang transpuan, dan karena itu ia diberikan status sebagai imigran, dan diizinkan oleh Thailand untuk mencari suaka di Australia.

Berbicara kepada BBC dari Sydney, ia mengatakan tak punya pilihan untuk minggat dari negaranya, setelah mendapat serangan dari para pejabat JAIS, departemen urusan agama di negara bagian Selangor, yang telah mengajukan tuntutan hukum kepada dirinya.

"Saya harus melarikan diri. Saya diperlakukan dengan kasar, saya dipukul, didorong, diborgol, semua itu dilakukan di depan orang tua dan keluarga saya. Saya dipermalukan dan sedih. Saya berusaha untuk bertindak kooperatif, tapi mereka tetap saja melakukan itu kepada saya," katanya.

"Mungkin ini karena mereka melihat saya sebagai seorang transpuan, jadi mereka tidak peduli jika saya dipegang, dipukul dan diinjak. Kami transpuan juga punya perasaan. Kami punya hak untuk hidup layak seperti orang normal lainnya."

Baca juga: Nur Sajat Ceritakan Alasan Cerai dengan Malaysia dan Pindah ke Australia

'Kebingungan gender'

Nur Sajat adalah pengusaha yang sukses dan mandiri. Tujuh tahun lalu, kata dia, mulai berpromosi melalui media sosial. Dia mengembangkan sendiri ramuan perawatan kulit dan suplemen kesehatan, sangat berhasil dengan sebuah korset yang membawa nama merek dagangnya.

Dengan sebuah penampilan yang anggun dan unggahan media sosial yang lucu, ia memperoleh ratusan ribu pengikut, dan menjadi seorang selebriti nasional. Lalu, status gendernya mulai dipertanyakan.

Tapi itu sudah menjadi rahasia umum. Nur Sajat pernah mengambil bagian dari kontes kecantikan transpuan terkenal di Thailand pada 2013, dan memenangi penghargaan atas tariannya.

Apa yang membuat dahi warga Malaysia berkerut, ia juga seorang Muslim yang taat, dan mengunggah foto menggunakan hijab.

Nur Sajat menjelaskan kepada mereka yang bertanya-tanya, bahwa dia terlahir dengan dua jenis kelamin, yaitu pria dan perempuan atau interseks - sebuah kondisi yang di dalam Islam lebih ditoleransi dibandingkan sengaja mengubah jenis kelamin bawaan lahir.

Pada 2017, Nur Sajat mengumumkan bahwa secara fisik, dia sudah sepenuhnya menjadi seorang perempuan, dan mengunggah keterangan dari dokter untuk mendukung pernyataannya.

Baca juga: Nur Sajat Jual Semua Bisnisnya di Malaysia dan Pindah ke Australia

Nur Sajat Kamaruzzaman memiliki pengikut banyak di media sosial.BBC INDONESIA Nur Sajat Kamaruzzaman memiliki pengikut banyak di media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com