Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Arkadiko, Jembatan Tertua Dunia yang Masih Kokoh Berdiri

Kompas.com - 11/11/2021, 18:04 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Jembatan Arkadiko berada di sebuah selokan kecil di dekat jalan modern.

Dilansir Atlas Obscura, jembatan ini masih stabil, strukturnya masih kokoh, walau telah digunakan selama ribuan tahun.

Jembatan Arkadiko dibangun antara 1300 dan 1190 SM.

Ini menjadikannya salah satu jembatan lengkung tertua yang masih ada, dan masih dipakai.

Baca juga: Legenda Teufelsbrucke, Jembatan di Swiss yang Dibangun Iblis

Jembatan dibangun di jalan yang menghubungkan Tiryns ke Epidaurus, yang merupakan bagian dari sistem jalan militer yang lebih besar.

Jembatan ini dibangun menggunakan pasangan bata Cyclopean, dengan batu-batu kapur, batu-batu kecil, dan potongan-potongan kecil ubin yang dirangkai rapat tanpa mortar.

Ukurannya membentang sepanjang 72 kaki, lebar 18 kaki, dan tinggi 13 kaki.

Baca juga: Video Viral Pesawat Air India Tersangkut di Bawah Jembatan

Jembatan kuno ini masih aman untuk digunakan pejalan kaki.

Menariknya, itu bukan tujuan awal pembuatan jembatan.

Para arkeolog telah menyimpulkan bahwa berdasarkan gaya jembatan, jembatan itu dibangun khusus untuk kereta.

Strukturnya bahkan masih memiliki trotoar yang dimaksudkan untuk memandu kendaraan yang ditarik kuda.

Baca juga: 10.000 Migran Haiti yang Berlindung di Bawah Jembatan Texas Akan Dideportasi AS

Jembatan ini terletak di kilometer ke-15 dari jalan raya Nauplion-Epidaurus.

Sebuah ikon sejarah yang jadi bukti betapa hebatnya daya tahan bangunan masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com