KOMPAS.com - Pada sekitar 2250 SM, Raja Sargon Agung dari Akkadia membentuk pasukan tentara militer profesional pertama dalam sejarah dengan berjumlah 100.000.
Raja Sargon Agung dikenal sebagai salah satu pendiri kerajaan pertama di dunia. Sekitar tahun 2334 hingga 2279 SM, ia memimpin sebuah peradaban yang disebut sebagai Kekaisaran Akkadia
Melansir Britannica, wilayah kekuasaannya mencakup seluruh Mesopotamia selatan (sekarang Irak), sebagian Suriah, Anatolia, dan Elam (sekarang Iran barat), yang dia dapatkan dan pelihara dengan pasukan militer profesional.
Di wilayah Mesopotamia kuno secara keseluruhan, masyarakatnya terdiri dari bangsa Sumeria dan Semit.
Baca juga: Militer Amerika Serikat Nomor Satu di Dunia, Kenapa?
Melansir World History, Raja Sargon Agung adalah putra tidak sah dari pendeta wanita dari kuil dewi Innana. Menurut legendanya, ayah kandung dari Raja Sargon tidak pernah diketahui.
Tak lama setelah, Sargon kecil dimasukkan ke dalam keranjang dan dilarung di Sungai Efrat. Kemudian ditemukan oleh seorang pria bernama Akki yang merupakan tukang kebun Ur-Zababa, Raja kota Sumeria dari Kish.
"Sargon" bukanlah nama yang diberikan kepadanya saat lahir, tetapi nama takhta yang dia pilih untuk dirinya sendiri.
Nama "Sargon" itu merupakan nama Semit, bukan Sumeria, dan secara umum diterima bahwa dia adalah orang Semit.
Meskipun namanya "Sargon" termasuk yang paling terkenal di zaman kuno, dia tidak dikenal oleh dunia modern sampai tahun 1870, ketika arkeolog Sir Henry Rawlinson menerbitkan Legenda Sargon yang dia temukan di perpustakaan Ashurbanipal saat menggali Nineveh pada 1867.
Pria tukang kebun tersebut mengadopsi Sagon dan membesarkannya bagaikan putra sendiri, yang kelak akan menjadi tokoh legendaris di seluruh Kekaisaran Persia.
Sargon tumbuh di istana untuk menjadi pembawa minuman Raja Ur-Zababa.
Sejarawan Susan Wise Bauer mencatat bahwa, arti "pembawa minuman di zaman kuno tidak hanya kepala pelayan."
Baca juga: Kempeitai: Polisi Militer Jepang dan Sisi Kejamnya
Sebenarnya, di prasasti Sumeria tidak menggambarkan tugas juru minuman di zaman itu. Namun, Bauer mengatakan bahwa di situs Kerajaan Asyur (di Mesopotamia lebih tua), ditemukan catatan bahwa "juru minuman adalah tangan kanan raja."
Namun perpecahan terjadi di tengah persaingan perebutan wilayah subur dan sumber air di Mesopotamia Kuno, antara Raja Ur-Zababa dari Kish dan Raja Lugalzagesi dari Umma.
Sargon diundang Raja Lugalzagesi untuk bergabung dalam pasukannya, setelah Raja Ur-Zababa memerintahkannya untuk membunuh "tangan kanannya" itu.