Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Ethiopia Makin Tak Menentu, Dewan Keamanan PBB Desak Pertempuran Dihentikan

Kompas.com - 06/11/2021, 07:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

JENEWA, KOMPAS.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya menyerukan diakhirinya permusuhan di Ethiopia, mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk merundingkan “gencatan senjata abadi”.

Konflik selama setahun antara pasukan pemerintah federal dan pasukan Tigrayan telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari 2,5 juta orang mengungsi.

Baca juga: Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat Nasional Setelah Pasukan Tigray Mengancam Ibu Kota

PBB mengatakan hingga 7 juta orang di wilayah Tigray, Amhara dan Afar membutuhkan bantuan. Mereka termasuk 5 juta orang di Tigray, di mana sekitar 400.000 orang diperkirakan hidup dalam kondisi seperti kelaparan.

Sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Jumat (5/11/2021), dijadwal ulang untuk awal minggu depan, tak lama sebelum agenda itu rencananya berlangsung.

Namun, dalam pernyataan pers bersama, 15 anggota badan paling kuat PBB itu “menyatakan keprihatinan mendalam tentang perluasan dan intensifikasi bentrokan militer di Ethiopia utara”.

Dewan Keamanan lebih lanjut meminta semua pihak menahan diri "dari pidato kebencian yang menghasut dan hasutan untuk kekerasan dan perpecahan".

Semua pihak di Ethiopia juga didesak "untuk mengakhiri permusuhan dan untuk merundingkan gencatan senjata yang abadi".

Anggota dewan juga menyerukan akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan dan terutama pembukaan kembali layanan publik.

Baca juga: Bendungan Raksasa Ethiopia, Seluk Beluk dan Kontroversinya

Argumen dengan Rusia

Badan PBB telah merundingkan sebuah pernyataan selama beberapa hari dan akhirnya mencapai kompromi dengan Rusia mengenai teks tersebut, kata para diplomat.

“Ada argumen, kami memahami, tentang rancangan pernyataan yang dibuat terutama oleh Irlandia dan Kenya yang menyerukan penghentian permusuhan,” kata Mika Hanna dari Al Jazeera, yang melaporkan dari markas besar PBB.

“Kami memahami bahwa Rusia, khususnya, keberatan dengan beberapa bahasa dalam pernyataan khusus ini.

Tetapi presiden Dewan Keamanan muncul dan membaca pernyataan itu”, yang merupakan pernyataan seruan kedua oleh dewan pada tahun ini.

Baca juga: Etiopia Usir 7 Staf Senior PBB karena Berbicara Krisis Tigray

Hanna mencatat bahwa Duta Besar Meksiko untuk PBB Juan Ramon de la Fuente Ramirez, presiden dewan untuk November, “bersusah payah untuk menekankan pandangannya bahwa Dewan Keamanan tidak terpecah dalam masalah ini,” tambahnya.

Dengan pertemuan yang sekarang diperkirakan akan berlangsung pada Senin (8/11/2021), keterlibatan negara tetangga Kenya sangat penting menurut sejumlah diplomat yang berbicara dengan Al Jazeera.

“Alasannya adalah pandangan yang berlaku di Dewan Keamanan saat ini bahwa masalah Afrika membutuhkan solusi Afrika; harus ada keterlibatan langsung Afrika dalam menyelesaikan krisis ini, oleh karena itu keinginan agar Uni Afrika memimpin bersama dengan tetangga Afrika di Ethiopia,” kata Hanna.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Di Ethiopia Masih Tahun 2014 | Sebulan Taliban Kuasai Afghanistan


Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com