Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Orang Tewas Setelah ISIS-K Serang Rumah Sakit Militer di Kabul

Kompas.com - 03/11/2021, 05:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com – Sedikitnya 19 orang tewas dan 50 lainnya terluka akibat serangan di sebuah rumah sakit militer di Kabul, Afghanistan, pada Selasa (2/11/2021).

ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan serangan senjata dan bom di rumah sakit yang terletak di pusat Kabul tersebut.

Musuh Taliban tersebut mengatakan, lima milisinya melakukan serangan terkoordinasi secara simultan di fasilitas kesehatan yang luas tersebut.

Baca juga: ISIS Serang Warga Sipil di Desa, 11 Orang Tewas

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa ISIS-K sengaja menargetkan warga sipil, dokter, dan pasien di rumah sakit sebagaimana dilansir AFP.

Mujahid mengeklaim bahwa pasukan Taliban telah memukul mundur serangan itu dalam tempo 15 menit.

Sebagai bagian dari tanggapan, pasukan khusus Taliban juga diterjunkan ke atap rumah sakit dari salah satu helikopter.

Awalnya, seorang pengebom bunuh diri meledakkan bahan peledak yang dibawanya di dekat pintu masuk rumah sakit militer.

Baca juga: Bayi Afghanistan yang Selamat dari Bom Bunuh Diri Kabul Akhirnya Bersatu dengan Ibunya di Inggris

Orang-orang bersenjata kemudian masuk ke halaman rumah sakit dan menembakkan senjata mereka.

“19 jasad dan sekitar 50 orang terluka telah dibawa ke beberapa rumah sakit di Kabul,” kata seorang pejabat kementerian kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya kepada AFP.

Mujahid menegaskan bahwa dua pasukan Taliban, dua wanita, dan seorang anak telah tewas di luar rumah sakit.

Seorang wanita yang terperangkap di rumah sakit ketika serangan dimulai mengatakan kepada AFP bagaimana dia dan temannya ketakutan setengah mati.

Baca juga: Ledakan Terjadi di Afghanistan, Kabul Mati Listrik

“Ada ledakan di pintu,” kata Rowana Dawari, seorang penyair sekaligus dosen, kepada AFP.

“ISIS datang dan mulai menembak, kami terjebak. Kami mendengar tembakan, kaca pecah. Kami mengunci diri di kamar mandi,” imbuh Dawari.

“"Kemudian, Taliban datang dan kami melihat mereka bersama dokter kami. Jadi kami tahu itu akan baik-baik saja,” sambung Dawari.

Baca juga: Kali Pertama Sejak Taliban Berkuasa di Afghanistan, Menlu Pakistan Kunjungi Kabul

Amanudhin, seorang petugas kebersihan di rumah sakit, mengatakan serangan itu terjadi tiba-tiba.

“Ledakan itu terjadi dan setelah beberapa saat orang-orang mulai berteriak ‘ISIS ada di sini'," katanya kepada AFP.

“Kami berada di lantai 7 dan mengunci diri di sebuah ruangan. Ada orang terluka di mana-mana,” tambah Amanudhin.

Baca juga: Diintimidasi Taliban, Maskapai Pakistan Hentikan Operasi ke Kabul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com