Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Krisis Pangan, Korea Utara Membiakkan Angsa Hitam untuk Bahan Makanan

Kompas.com - 01/11/2021, 12:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mulai membiakkan angsa hitam untuk disembelih dan diambil dagingnya, saat negara itu berjuang mengatasi kekurangan makanan yang melumpuhkan.

Korea Utara yang tertutup telah lama berjuang mempertahankan persediaan makanannya. Tetapi krisis baru-baru ini memburuk, setelah topan yang memusnahkan, dan perbatasan negaranya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Kim Jong Un Minta Rakyat Korea Utara yang Kelaparan Makan Sedikit hingga 2025

Melansir Business Insider pada Minggu (31/10/2021), media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa rencana baru untuk membiakkan angsa akan membantu meringankan krisis.

"Daging angsa hitam itu enak dan memiliki nilai obat," kata surat kabar resmi pemerintah Rodong Sinmun dalam sebuah artikel yang diterbitkan Senin (1/11/2021).

Menurut surat kabar itu, Ri Jong Nam, ketua sekretaris partai untuk provinsi Hamgyong Selatan, membuka pusat penangkaran angsa hitam pada 24 Oktober di pantai timur negara itu.

Rencana untuk membiakkan angsa pertama kali digagas pada awal 2019, menurut situs Pemantauan Korea Utara NK News.


“Solusi ini dimaksudkan untuk mengatasi kegagalan pertanian skala besar, dan untuk menyediakan pasokan makanan yang memadai ke seluruh negeri. Apalagi pembatasan Covid-19 Korea Utara baru-baru ini, sebagian besar memblokir makanan dan impor lainnya sejak awal 2020,” menurut Colin Zwirko, koresponden analitik senior di NK News, menulis tentang proyek angsa.

Baca juga: Buat Perubahan Aturan, Korea Utara Siapkan Rencana Masa Depan Tanpa Kim Jong Un?

Pada Juni, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendeklarasikan krisis pangan yang "parah".

Pada September, pemimpin diktator berusia 37 tahun itu mendesak warga Korea Utara untuk mencari solusi untuk "masalah pangan", menurut NK News.

Harga beberapa barang di seluruh Korea Utara dilaporkan melonjak akibat krisis tersebut. Pada Juni, satu kilogram pisang dijual seharga 45 dollar AS (Rp 640.678).

Pada awal Oktober, seorang PBB mengatakan kekurangan pangan Korea Utara berada pada tingkat yang genting, lapor Reuters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com