Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 September 1980: Pecahnya Perang Irak-Iran

Kompas.com - 22/09/2021, 10:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - 22 September 1980, perang antara Irak dan Iran pecah.

Selama sekitar delapan tahun, kedua negara saling serang, bermusuhan, hingga disebut jadi perang paling lama di era modern.

Perang terjadi saat angkatan bersenjata Irak mulai menginvasi wilayah Iran Barat, di sepanjang perbatasan kedua negara.

Baca juga: Drone Bersenjata Serang Bandara Internasional Arbil Irak Dekat Konsulat AS

Dikutip dari Wikipedia, serangan terjadi karena Irak mengklaim bahwa pada September 1980, Iran menembaki pos perbatasan.

Tetangga tak selalu akur. Begitu pula Irak dan Iran. Sengketa perbatasan keduanya, berujung pada sentimen politik hingga akhirnya menjadi serangan.

Irak ingin menguasai Khuzestan, wilayah kaya minyak di perbatasan Iran. Di bawah instruksi Presiden Saddam Hussein, Irak berusaha merebut daerah itu.

Saddam juga ingin menegaskan kembali kedaulatan negaranya atas kedua tepi Shatt al-Arab, sungai yang terbentuk dari pertemuan Sungai Tigris dan Efrat.

Sungai ini jadi pembatas antara Irak dan Iran.

Baca juga: Mehdi Rajabian, Musisi Iran yang Rela Masuk Penjara Demi Album Baru

Saddam juga menuduh pemerintah Iran berusaha memicu bentrokan di antara penduduk Islam Syiah di Irak.

Angkatan Udara Irak lantas melancarkan serangan kejutan ke 10 pangkalan udara Iran.

Irak juga melancarkan invasi darat melalui tiga serangan, dan berhasil menguasai garis depan sepanjang 644 km.

Pasukan Irak memang berhasil merebut Kota Khorramshahr. Namun mereka gagal menduduki pusat penyulingan minyak penting di Abadan.

Pada Desember 1980, serangan Irak mulai melunak setelah berhasil masuk sekitar 80-120 km ke wilayah Iran.

Baca juga: Konflik Timur Tengah: Perang Irak dan Iran

Tak tinggal diam, Iran melakukan serangan balik dengan bantuan milisi revolusioner yang mendukung angkatan bersenjata utama Iran.

Pada 1981, Iran mulai mendesak Irak untuk menyerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com