WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) mengirim lebih banyak petugas konsuler ke Afghanistan dan lokasi lain, termasuk Qatar dan Kuwait.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu upaya evakuasi dari Afghanistan setelah Taliban merebut Kabul pada Minggu (15/8/2021).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, ribuan orang yang bakal dievakuasi saat ini berada di bandara di Kabul dan akan segera naik pesawat.
Baca juga: PBB Mohon Negara Tetangga Afghanistan Tetap Buka Perbatasan: “Biarkan Mereka Melarikan Diri”
Dia menambahkan, Washington akan menggandakan jumlah petugas konsuler di Kabul, tanpa mengungkapkan berapa banyak yang dikerahkan.
Seorang sumber mengatakan, hambatan terbesar untuk mengevakuasi orang-orang yang masuk daftar adalah menjemput mereka dari kerumunan massa yang membanjiri gerbang bandara Kabul.
"Kementerian mengirim tim staf konsuler ke Qatar dan Kuwait untuk membantu upaya transit,” kata Price.
“Kami juga sedang mempersiapkan tim untuk dikirim ke lokasi pemrosesan lainnya,” sambung Price sebagaimana dilansir AFP (19/8/2021).
Baca juga: POPULER GLOBAL: Presiden Afghanistan Ada di UEA | Pawang Buaya di AS Nyaris Dimangsa
Setelah jumlah konsuler di Kabul digandakan, dia meyakini Kementerian Luar Negeri AS akan memiliki jumlah petugas yang dibutuhkan untuk memproses individu lalu menaiki pesawat.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk mengevakuasi antara 5.000 hingga 9.000 orang per hari.
Price menuturkan, AS meningkatkan jumlah keberangkatan warga Amerika, staf lokal, pemohon Visa Imigran Khusus (SIV), dan warga Afghanistan rentan lainnya yang memenuhi syarat.
Dia menambahkan, sekitar 20 penerbangan akan meninggalkan Kabul pada Kamis malam waktu setempat.
Baca juga: IMF Jamin Taliban yang Kuasai Afghanistan Tidak dapat Akses Dana Bantuan
Di sisi lain, ribuan orang mati-matian berusaha melewati milisi Taliban dan pasukan AS untuk mencapai bandara.
Taliban mendesak warga Afghanistan yang menunggu di luar bandara Kabul untuk kembali ke rumah.
Pada Kamis, kelompok tersebut menyatakan, mereka tidak ingin menyakiti siapa pun. Padahal sehari sebelumnya, Taliban menembaki pengunjuk rasa dan menewaskan tiga orang.
Baca juga: 5 Janji Taliban untuk Warga Afghanistan, dari Hak Perempuan hingga Industri Narkoba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.