Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Proses Evakuasi, AS Terjunkan Lebih Banyak Petugas Konsuler ke Afghanistan

Kompas.com - 20/08/2021, 08:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) mengirim lebih banyak petugas konsuler ke Afghanistan dan lokasi lain, termasuk Qatar dan Kuwait.

Hal tersebut dilakukan untuk membantu upaya evakuasi dari Afghanistan setelah Taliban merebut Kabul pada Minggu (15/8/2021).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, ribuan orang yang bakal dievakuasi saat ini berada di bandara di Kabul dan akan segera naik pesawat.

Baca juga: PBB Mohon Negara Tetangga Afghanistan Tetap Buka Perbatasan: “Biarkan Mereka Melarikan Diri”

Dia menambahkan, Washington akan menggandakan jumlah petugas konsuler di Kabul, tanpa mengungkapkan berapa banyak yang dikerahkan.

Seorang sumber mengatakan, hambatan terbesar untuk mengevakuasi orang-orang yang masuk daftar adalah menjemput mereka dari kerumunan massa yang membanjiri gerbang bandara Kabul.

"Kementerian mengirim tim staf konsuler ke Qatar dan Kuwait untuk membantu upaya transit,” kata Price.

“Kami juga sedang mempersiapkan tim untuk dikirim ke lokasi pemrosesan lainnya,” sambung Price sebagaimana dilansir AFP (19/8/2021).

Baca juga: POPULER GLOBAL: Presiden Afghanistan Ada di UEA | Pawang Buaya di AS Nyaris Dimangsa

Setelah jumlah konsuler di Kabul digandakan, dia meyakini Kementerian Luar Negeri AS akan memiliki jumlah petugas yang dibutuhkan untuk memproses individu lalu menaiki pesawat.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk mengevakuasi antara 5.000 hingga 9.000 orang per hari.

Price menuturkan, AS meningkatkan jumlah keberangkatan warga Amerika, staf lokal, pemohon Visa Imigran Khusus (SIV), dan warga Afghanistan rentan lainnya yang memenuhi syarat.

Dia menambahkan, sekitar 20 penerbangan akan meninggalkan Kabul pada Kamis malam waktu setempat.

Baca juga: IMF Jamin Taliban yang Kuasai Afghanistan Tidak dapat Akses Dana Bantuan

Di sisi lain, ribuan orang mati-matian berusaha melewati milisi Taliban dan pasukan AS untuk mencapai bandara.

Taliban mendesak warga Afghanistan yang menunggu di luar bandara Kabul untuk kembali ke rumah.

Pada Kamis, kelompok tersebut menyatakan, mereka tidak ingin menyakiti siapa pun. Padahal sehari sebelumnya, Taliban menembaki pengunjuk rasa dan menewaskan tiga orang.

Baca juga: 5 Janji Taliban untuk Warga Afghanistan, dari Hak Perempuan hingga Industri Narkoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com