Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pasang Utusan Baru untuk Afghanistan, Niat Cegah Perang Saudara Lintas Perbatasan

Kompas.com - 27/07/2021, 13:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - China telah menunjuk utusan baru untuk menangani situasi di Afghanistan untuk menjalankan tiga poin rencana, demi mencegah perang saudara ketika ketidakstabilan tumbuh setelah penarikan militer AS di Afghanistan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengumumkan selama konferensi pers Rabu (21/7/2021) bahwa diplomat senior Yue Xiaoyong akan menggantikan Liu Jian, sebagai Utusan Khusus untuk Urusan Afghanistan.

Baca juga: Afghanistan Bantah Taliban Kuasai 90 Persen Perbatasan Negara

Liu dikatakan telah "berhasil menyelesaikan misinya." Zhao pun menegaskan bahwa Yue, yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar China untuk Qatar, Yordania dan Irlandia, "akan menjalin hubungan kerja dengan rekan-rekan dari pihak terkait sesegera mungkin dan menjaga hubungan dekat, komunikasi dan koordinasi.”

"Masalah Afghanistan sekarang menjadi fokus perhatian masyarakat internasional," kata Zhao kepada wartawan.

China selama ini kata dia, secara aktif berpartisipasi dan mempromosikan proses perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan, dan sangat mementingkan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak terkait dan kerja sama internasional yang terkait dengan Afghanistan."

"China akan terus memainkan peran konstruktif dalam realisasi awal perdamaian dan stabilitas di Afghanistan," kata Zhao.

Langkah itu tampaknya menandakan keinginan Beijing untuk memiliki andil dalam stabilitas dan masa depan Afghanistan di saat kerusuhan parah.

Baca juga: Dukung Afghanistan Lawan Taliban, AS Janji Terus Lancarkan Serangan Udara

Pemerintah Afghanistan dan gerakan Taliban saling tuding soal pemicu kekerasan di negara itu. Sementara Taliban terus meningkatkan bagian kendalinya dari distrik demi distrik dengan cepat.

Memperingatkan potensi konsekuensi regional, Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah elakukan perjalanan ke Tajikistan, yang berbatasan dengan China dan Afghanistan, untuk membahas konflik tersebut.

Di sana, Wang mengidentifikasi daftar tiga poin dari "prioritas paling mendesak" di Afghanistan dalam komentar yang dirujuk ke Newsweek oleh kedutaan China di Washington.

"Pertama, hindari perluasan konflik lebih lanjut di Afghanistan dan khususnya, perang saudara habis-habisan," kata Wang melansir Newsweek pada Kamis (24/7/2021).

Kedua, memulai kembali negosiasi intra-Afghanistan sesegera mungkin untuk mencapai rekonsiliasi politik.

Ketiga, mencegah semua jenis kekuatan teroris mengambil keuntungan dari situasi yang berkembang di Afghanistan dan tidak membiarkan Afghanistan kembali menjadi tempat berkumpulnya teroris.

Poin terakhir tentang ancaman ekstremisme sangat penting bagi Beijing, dan diplomat top China mengatakan dia berharap faksi-faksi Afghanistan pada akhirnya dapat mengatasi perbedaan mereka untuk memastikan ancaman seperti itu tidak menyebar.

Baca juga: Taliban Bergerak Maju dengan Cepat, Afghanistan Terapkan Jam Malam

“Ekspektasi China untuk masa depan Afghanistan: sebuah negara yang memiliki pengaturan politik yang luas dan inklusif, mengejar kebijakan Muslim yang sehat, dengan tegas melawan semua bentuk terorisme dan ideologi ekstremis, dan berkomitmen untuk hubungan persahabatan dengan semua negara tetangga, " kata Wang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com