Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergantungnya Warga AS pada AC: Makin Dingin Ruangan, Makin Panas Bumi

Kompas.com - 25/07/2021, 20:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketergantungan luas warga AS pada AC dibahas dalam buku terbaru penulis Eric Dean Wilson yang berjudul "After Cooling: on Freon, Global Warming, and the Terrible Cost of Comfort."

Dilansir Guardian, buku ini mengeksplorasi bagaimana AC telah menjadi salah satu cara paling efektif untuk mendinginkan.

Dia juga menjelaskan bagaimana bahan kimia berbahaya yang membuat hidup kita nyaman pada AC, juga berkontribusi pada krisis iklim.

Baca juga: 5 Penyebab AC Tidak Dingin dan Mengeluarkan Angin Panas

Refrigeran modern, yang ditemukan pada gas di lemari es, freezer dan AC, pertama kali diperkenalkan pada 1930-an dalam bentuk bahan kimia yang disebut chlorofluorocarbons (CFC), yang lebih dikenal sebagai Freon.

Bahan kimia ini lolos ke udara dari waktu ke waktu, merobek lubang di lapisan ozon. Pada tahun 1987, kesepakatan global dicapai untuk melarang produksi CFC.

Meski begitu, setiap tahun lubang ozon muncul kembali di Antartika pada Oktober.

HFC, bahan kimia yang menggantikan zat pendingin terlarang, meskipun tidak merusak lapisan ozon, memiliki 14 kali potensi pemanasan global karbon dioksida.

Baca juga: 5 Ide untuk Menyejukkan Rumah Tanpa AC Saat Cuaca Panas

Saat ini, refrigeran yang paling umum digunakan di AC dan mobil adalah HCFC, yang memiliki potensi penipisan ozon yang jauh lebih kecil.

Buku Wilson ini bukanlah panggilan untuk membuang AC. Dia mengakui bahwa dalam gelombang panas, refrigeran memang "menyelamatkan nyawa".

Suhu panas yang berkepanjangan dapat mengurangi kapasitas mental dan fisik orang, dan AC adalah alat manajemen panas yang efektif di ruangan.

Tetapi sebelum penggunaan AC komersial secara luas, dunia memang lebih dingin.

Dan saat kenyamanan AC dimulai, semuanya telah menghangatkan planet kita.

Baca juga: 5 Tanaman Hias yang Dapat Hidup di Ruangan Ber-AC

Wilson menjelaskab bahwa ada pengganti seperti HFO (hydrofluoroolefins) yang tidak menguras lapisan ozon.

"Solusi paling lo-tech adalah menanam lebih banyak pohon. Inisiatif untuk memastikan bahwa ada vegetasi yang rimbun di setiap jalan di New York, terutama di lingkungan kelas pekerja, di mana pohon cenderung lebih sedikit," ujar Wilson.

"Solusi lain adalah desain berkelanjutan yang menggabungkan pendinginan pasif. Ada arsitek inovatif yang melihat alam, hal-hal seperti gundukan rayap, sarang lebah, serta hal-hal yang ada di alam liar yang bisa mengatur suhu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com