NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah India pada Kamis (22/7/2021) menolak klaim sebuah studi, yang menyatakan kematian akibat Covid-19 di sana mencapai 3,4 juta hingga 4,7 juta orang.
Angka tersebut berkali-kali lipat lebih tinggi dari data resmi yang dikelurkan, yaitu hampir 420.000.
Dikatakan juga bahwa beberapa negara bagian India baru menyesuaikan data mereka setelah terjadi tsunami Covid-19 April-Mei.
Baca juga: Studi: Kematian Covid-19 di India Capai 4,7 Juta Orang, 10 Kali dari yang Dilaporkan
Pada Selasa (20/7/2021), studi oleh kelompok riset asal Amerika Serikat yaitu Center for Global Development menunjukkan, 3,4 juta hingga 4,7 juta orang meninggal akibat Covid-19 di India, antara 8-11 kali jumlah resmi.
Jumlah itu akan membuat India sebagai negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia.
Saat ini pasien virus corona meninggal terbanyak ada di AS dengan 610.000 dan Brasil 545.000
Studi ini terbaru yang meragukan angka resmi India karena pencatatan yang buruk.
Tetapi pemerintah India pada Kamis mengatakan, itu adalah "asumsi yang tidak berdasar bahwa kemungkinan setiap orang yang terinfeksi meninggal adalah sama di seluruh negara".
Studi tersebut, katanya, mengabaikan faktor-faktor seperti ras, etnis, konstitusi genomik suatu populasi, tingkat paparan sebelumnya terhadap penyakit lain, dan kekebalan terkait yang dikembangkan pada populasi itu.