Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Dugaan Penipuan Tes Covid-19, Jerman Bahas Mekanisme Kontrol

Kompas.com - 01/06/2021, 13:21 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dan pemerintah di 16 negara bagian federal pada Senin (31/5/2021) membahas mekanisme kontrol untuk pusat uji virus corona, setelah muncul tuduhan penipuan.

Sejak munculnya tuduhan penggelapan di beberapa penyedia pusat uji virus corona pada awal pekan ini, pemerintah mulai berdiskusi tentang bagaimana mengontrol proses pengujian dan siapa yang harus bertanggung jawab.

Baca juga: Jerman Selidiki Dugaan Manipulasi Data Tes Covid-19

 

Kebanyakan pusat tes Covid-19 didirikan oleh pihak swasta sebagai unit usaha baru, karena lisensinya cukup mudah didapatkan dan menjanjikan untung besar dalam waktu singkat.

Menkes Jerman tersebut mengatakan kepada media publik ARD pada Minggu (30/5/2021) bahwa pejabat kesehatan setempat yang harus memantau pusat tes Covid-19 dan memerangi masalah terkait korupsi.

"Saya tidak bisa mengontrol pusat tes dari Berlin," kata Jens Spahn, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Senin (31/5/2021).

Sementara, Spahn mengatakan perlu ada peningkatan pemantauan untuk penyedia uji virus corona dari sektor swasta. Lebih jauh, Spahn ingin melibatkan otoritas pajak dalam pengawasan ini.

Baca juga: Unik, Alat Tes Covid-19 untuk Anak-anak Ini Berbentuk Lolipop

Dugaan klaim palsu tes Covid-19

Jaksa penuntut umum di kota barat Jerman, Bochum, membuka penyelidikan terhadap sebuah perusahaan waralaba penyedia tes antigen cepat, yang melaporkan lebih banyak jumlah tes dari pada yang sebenarnya, kepada perusahaan asuransi.

Penyelidik diberitahu oleh laporan media Jerman di awal pekan bahwa beberapa pusat pengujian Covid-19 milik perusahaan MediCan di seluruh negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW), telah mengeluarkan klaim untuk ratusan tes Covid-19, padahal kenyataannya hanya melakukan kurang dari seratus tes.

Penyelidik mengatakan mereka telah menggeledah kantor dan tempat tinggal pribadi pihak-pihak terkait.

Jerman berencana mengizinkan orang-orang kembali bisa berbelanja di toko, serta minum dan makan di luar ruangan. Dalam rencana tersebut, masyarakat harus menunjukkan bukti tes negatif Covid-19 sebelum memasuki suatu tempat.

Aturan tersebut tidak berlaku bagi orang yang telah divaksinasi penuh atau pulih dari Covid-19.

Di NRW, tidak ada batasan jumlah tes Covid-19 yang dapat dilakukan seseorang setiap pekan. Biayanya pun ditanggung pemerintah, sehingga warga dapat menerima tes secara gratis.

Banyak "pusat uji warga" baru-baru ini bermunculan di berbagai lokasi di kota besar dan kecil.

Baca juga: Bantuan AS ke India Tiba, Memasok Kebutuhan Tes Covid-19 dan Masker

Perusahaan penyedia tes Covid-19 menolak tuduhan penipuan

Penyelidik negara mengatakan mereka sedang menyelidiki "dua orang yang bertanggung jawab terhadap sebuah perusahaan yang berbasis di Bochum atas dugaan penipuan sehubungan dengan penagihan tes (Covid-19) warga ke Asosiasi Dokter Asuransi Kesehatan Resmi."

Perusahaan itu menjalankan 54 pusat uji virus corona di 36 kota, menurut laporan surat kabar Süddeutsche Zeitung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com