Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Hentikan Ekspor Vaksin Covid-19 hingga Akhir Tahun, Apa Kabar Skema Covax

Kompas.com - 19/05/2021, 14:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Institut Serum India (SII) menyatakan tidak akan mengekspor vaksin ke luar India hingga akhir tahun, pada Selasa (18/5/2021).

Serum Institute adalah pemasok terbesar di dunia untuk rencana imunisasi global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dikenal sebagai Covax.

Baca juga: 90.000 Dokter India dari Luar Negeri Bersedia Pulang Bantu Perangi Covid-19 di Tanah Air, tapi ...

Ekspor vaksin dari India telah terhenti sejak Maret, karena lonjakan kasus Covid-19 di India. Penundaan tersebut menyebabkan 60 negara menghentikan peluncuran vaksin.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Gavi sebagai mitra Covax, mengantisipasi India akan memulai kembali ekspor vaksin pada Juni. Penundaan itu diperkirakan akan memengaruhi 90 juta dosis.

Tetapi dengan penundaan lebih lanjut hingga akhir tahun, tidak diragukan lagi akan menghalangi Covax. Pasalnya karena upaya ini bergantung pada Serum Institute untuk dosis vaksin AstraZeneca.

"Covax tidak memiliki jalan yang masuk akal untuk mencapai target minimumnya, kecuali negara-negara kaya berbagi dosis dan teknologinya dengan segera," Zain Rizvi, seorang peneliti hukum dan kebijakan di Public Citizen, mengatakan kepada AP.

"SII telah memberikan lebih dari 200 juta dosis," kata Institut Serum Selasa dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke akun Twitter-nya.

Perusahaan tersebut mengatakan dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi "diskusi intensif" mengenai keputusan pemerintah India dan produsen vaksin tentang kemungkinan ekspor vaksin.

Baca juga: Ratusan Mayat Ditemukan Terkubur Seadanya di Sepanjang Tepi Sungai India

"Kami terus meningkatkan dan memprioritaskan India," kata perusahaan itu melansir Newsweek.

"Kami juga berharap dapat mulai mengirimkan ke Covax dan negara lain pada akhir tahun ini."

CEO Serum Institute Adar Poonawalla sebelumnya memeringatkan bahwa jika krisis Covid-19 India tidak mereda, "Saya takut dengan apa yang harus kami lakukan, dan apa yang akan terjadi."

Rizvi menyebut penundaan baru yang diumumkan Serum Institute sebagai "mimpi buruk" bagi akses vaksin global.

Upaya PBB untuk berbagi vaksin Covid-19 bergantung pada hampir 1 miliar dosis vaksin AstraZeneca yang dibuat oleh Serum Institute.

Program ini hanya memiliki sejumlah kecil vaksin Pfizer-BioNTech dan berhubungan dengan produsen lain termasuk Johnson & Johnson dan Moderna Inc.

Tetapi sebagian besar dosis dari produsen lainnya, juga hanya akan dikirimkan akhir tahun ini atau tahun depan.

Baca juga: India Pasang Jaring di Sungai Gangga, Tangkap Puluhan Mayat Mengambang Diduga Korban Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com