Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelancong dari India yang Nekat ke Australia Bisa Dipenjara 5 Tahun

Kompas.com - 01/05/2021, 15:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

CANBERRA, KOMPAS.com – Pemerintah Australia mengancam akan memenjarakan orang-orang yang nekat masuk negara tersebut yang berangkat dari India.

Mulai Senin (3/5/2021), Australia melarang setiap pelancong yang menghabiskan waktu di India selama 14 hari terakhir untuk memasuki “Negeri Kanguru”.

Larangan tersebut merupakan antisipasi penyebaran Covid-19 karena di India sedang terjadi gelombang kedua virus corona dengan jumlah kasus harian di atas 300.000 dalam sehari.

Baca juga: Warga India Murka, Jutawan Kriket Tetap Berlaga di Kota Hotspot Covid-19

Pemerintah Australia menegaskan, orang-orang dari India, tak terkecuali warga Australia, yang nekat masuk Australia dapat dihukum sampai lima tahun penjara.

Ancaman itu muncul setelah para pelancong menemukan celah bahwa untuk terbang dari India ke Australia bisa melalui penerbangan tidak langsung atau transit dulu ke negara lain.

"Pemerintah tidak membuat keputusan ini dengan mudah," kata Menteri Kesehatan Asutralia Greg Hunt sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (1/5/2021).

"Namun, integritas kesehatan publik dan sistem karantina Australia sangat penting dilindungi," sambung Hunt.

Baca juga: Corona India Terbaru: Catat Rekor Buruk 400.000 Kasus dalam Sehari

Di sisi lain, Human Rights Watch menganggap aturan tersebut sudah sangat keterlaluan.

Direktur Human Rights Watch Australia Elaine Pearson menuturkan, Australia seharusnya mencari solusi yang aman dengan cara mengkarantina warga Australia yang kembali dari India.

"Pemerintah harus mencari cara untuk dengan aman mengkarantina warga Australia yang kembali dari India, alih-alih memfokuskan upaya mereka pada hukuman penjara dan hukuman berat," kata Pearson.

Pada Jumat (30/4/2021), India melaporkan 385.000 kasus Covid-19 dalam sehari dan hampir 3.500 kematian.

Baca juga: 3 Rumah Sakit Kebakaran saat Tsunami Covid-19 Menyapu India

Perdana Menteri Asutralia Scott Morrison telah menolak permintaan penerbangan melalui pesawat sewaan untuk memulangkan ribuan warga yang terdampar di India.

Australia menutup perbatasan internasionalnya untuk sebagian besar non-warga negara pada Maret 2020.

Mereka yang diizinkan bepergian harus menghabiskan 14 hari di hotel karantina saat mereka kembali.

Negara berpenduduk 25 juta jiwa itu telah mencatat kurang dari 30.000 kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai tahun lalu.

Baca juga: 29 WNI Positif Covid-19 di India, Jumlah Kasus 18 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com