Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Filipina Bersiap Kirim Pesawat Tempur untuk Lawan China

Kompas.com - 28/03/2021, 16:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

MANILA, KOMPAS.com - Militer Filipina mengirimkan pesawat tempur ringan untuk berjaga terhadap ratusan kapal China yang berada di Laut China Selatan.

Keprihatinan internasional telah tumbuh terhadap situasi yang digambarkan Filipina sebagai "kehadiran yang mengepung dan mengancam" dari lebih dari 200 kapal China, yang diyakini Manila diawaki oleh milisi maritim.

Baca juga: 3 Alasan China Mengeklaim Hampir Seluruh Laut China Selatan

Melansir Reuters pada Minggu (28/3/2021), kapal-kapal itu bersandar di Whitsun Reef di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil Manila.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan pada Sabtu (27/3/2021), pesawat militer Filipina dikirim setiap hari untuk mengamati situasi di Laut China Selatan yang diakui China sebagai wilayahnya.

Baca juga: China-Singapura Gelar Latihan di Laut China Selatan yang Disengketakan

Lorenzana mengatakan militer juga akan meningkatkan kehadiran angkatan laut di Laut China Selatan untuk melakukan "patroli kedaulatan" dan melindungi nelayan Filipina.

"Aset udara dan laut kami siap untuk melindungi kedaulatan dan hak kedaulatan kami," kata Lorenzana.

Baca juga: AS Peringatkan China agar Tak Pamer Kekuatan di Laut China Selatan

Sementara, Kedutaan Besar China di Manila mengklaim bahwa kapal-kapal China di Whitsun Reef adalah kapal penangkap ikan yang berlindung dari laut yang ganas, dan tidak ada milisi di dalamnya.

Namun, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan kembali kepada duta besar China, Huang Xilian bahwa Filipina telah memenangkan kasus arbitrase penting pada 2016.

Baca juga: Kapal Perang AS Beri Sinyalir Tantang China dengan Berlayar di Kepulauan Laut China Selatan

Di dalamnya memperjelas hak kedaulatan Filipina di tengah klaim oleh China, juru bicaranya mengatakan pekan lalu.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, China, dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang bersaing di Laut China Selatan, di mana dilalui sebagai jalur perdagangan setidaknya bernilai 3,4 triliun dolar AS (Rp 49 kuadriliun) setiap tahun.

Baca juga: Beijing Peringatkan Kapal Perang AS yang Berlayar di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com