Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor Kanada Diprotes Lalu Dipecat Usai Ancam Gagalkan Mahasiswa Tanpa Internet di Myanmar

Kompas.com - 20/03/2021, 20:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CBS News

ONTARIO, KOMPAS.com - Seorang profesor di Universitas York di Ontario, Kanada, dicopot dari kelas yang dibimbingnya awal pekan ini.

Kebijakan itu diambil universitas setelah potongan gambar percakapan emailnya menjadi viral. Isinya menunjukkan dia memarahi dan mengancam akan menggagalkan seorang siswa asal Myanmar.

Tindakan Sang Profesor diketahui ditujukan kepada siswa yang tidak dapat mengikuti ujian tengah semester.

Siswa yang diketahui berada di Myanmar itu menerangkan kendalanya mengikuti ujian karena pemadaman internet yang diterapkan oleh junta militer Myanmar.

Tangkapan layar dari email menunjukkan siswa tersebut meminta profesor matematika dan statistik, Emanoil Theodorescu, untuk menunda ujian tengah semester mereka.

Siswa tersebut juga menerangkan, baru-baru ini mengetahui bahwa militer Myanmar akan memberlakukan pemadaman internet lagi.

“Saya baru mengetahui bahwa mulai besok semua layanan data seluler, wifi dan internet akan terputus tanpa batas. Oleh karena itu, akan terjadi pemadaman total komunikasi," jelas siswa itu.

Tapi menurut tangkapan layar dari percakapan email keduanya Theodorescu menjawab: "Tidak ada penangguhan. Ini (hasil ujian) ditransfer ke ujian akhir. Kesempatan terakhir, pertanda buruk."

"Bahkan internet turun dengan Covid19?" sindirnya.

Mahasiswa tersebut menanggapi dengan mencoba menjelaskan situasi di Myanmar, yang diguncang oleh protes dan kerusuhan sipil sejak militer melakukan kudeta sejak Februari.

"Hampir 200 pengunjuk rasa telah ditembak (hingga) sekarang. Rezim telah memutuskan untuk menutup semua komunikasi besok," kata mahasiswa tersebut.

Ketika siswa tersebut bertanya apakah ujian akhirnya akan berbobot 60 persen dari nilai mereka, Theodorescu menjawab, "kira-kira seperti itu."

"Ok Profesor. Terima kasih. Jadi saya tidak perlu khawatir jika saya melewatkan ujian besok?” tanya siswa tersebut.

"Tentu saja harus. Lain kali Anda melewatkan sesuatu, selesai sudah," jawab Sang Profesor.

Baca juga: 231 Orang telah Tewas Dibunuh Junta Militer dalam Aksi Protes Anti-kudeta Myanmar

"Ngomong-ngomong, ucapan Anda (baik terkait dengan kelas ini maupun dengan negara asal Anda) membuat saya bertanya-tanya bagaimana Anda memahami kenyataan," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com