Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap "Tayangan Bejat", Koran Turki Sensor Lengan Pemeran Serial Friends

Kompas.com - 16/03/2021, 17:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

ANKARA, KOMPAS.com - Sebuah koran di Turki menyensor lengan pemeran perempuan serial Friends, setelah menganggapnya "tayangan bejat".

Dalam publikasinya, media itu menyatakan serial itu bisa menanamkan homoseksual, inses, hingga pelecehan anak.

Media itu merespons Netflix cabang Turki yang berencana memasukkan tayangan sitcom itu ke katalog mereka per 1 April.

Baca juga: Tak Tahan Terus Disensor, Medsos Buatan Iran Akhirnya Tutup

Serial Friends menuai kesuksesan di dunia. Mengisahkan enam anak muda yang tinggal bersama di New York dan mengalami romansa maupun drama.

Sebuah koran Turki bernama Yeniakit merespons pengumuman Netflix itu dengan merilis artikel protes.

"Netflix berharap bisa menargetkan generasi muda kita dengan tayangan televisi bejat bernama Friends," ulas Yeniakit.

Dilansir The Sun Senin (15/3/2021), mereka mengunggah foto para pemeran, namun memburamkan lengan tokoh perempuan.

Artikel itu mengeklaim tayangan tersebut akan menyuntikkan "homoseksual, inses, hingga pelecehan anak" ke anak muda Turki.

Harian itu bahkan menuding Netflix tengah berupaya untuk merendahkan moral anak muda Muslim setempat dengan memperkenalkan "perilaku amoral".

Begitu artikel itu dirilis, netizen merespons dengan menyatakan "tidak usah menonton jika kalian tak suka".

"Serial Friends tak ada hubungannya dengan perilaku amoral," jelas warganet lain. Tapi, ada juga yang mendukung sikap Yeniakit.

Lebih lanjut, koran itu menuntut agar Dewan Tertinggi Regulator Radio dan TV (RTUK) memblokir serial itu dari Netflix.

Baca juga: Sebar Info Virus Corona yang Disensor, Aktivis Ini Akan Dipidana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com