WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pasien Covid-19 di Amerika Serikat, Kelsey Townsend, yang sempat koma ketika melahirkan anaknya yang keempat, baru bisa bertemu dengan bayinya 75 hari kemudian.
Lucy adalah anak keempat Kelsey dan lahir lewat operasi cesar tanggal 4 November lalu.
Kelsey yang berusia 32 tahun waktu itu positif mengidap virus corona dan dokter memutuskan menidurkannnya dalam keadaan koma, sebelum melakukan operasi cesar di Rumah Sakit St Mary's di Madison, Wisconsin Amerika Serikat.
Baca juga: Ibu Hamil Tak Percaya Covid-19, Akhirnya Menyesal Setelah Tertular
Sejak itu, Kelsey mendapat bantuan pernapasan untuk menjaga jantung dan paru-parunya.
"Hi. I love you. Saya sangat menyayangimu Ya aku sudah merindukanmu," kata Kelsey ketika pertama kalinya melihat Lucy.
Kelsey pertama kalinya melihat Lucy tanggal 27 Januari lalu, ketika ia diperbolehkan meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke rumah.
"Kami langsung merasa dekat ketika bertemu. Dia tersenyum lebar melihat saya, dan memandang saya, seolah-olah dia tahu siapa saya sebenarnya dan itu membuat saya senang sekali," katanya.
Jennifer Krupp, dokter spesialis di rumah sakit tersebut mengatakan hal yang langka bagi rumah sakit untuk bisa membantu kelahiran bayi dari seorang ibu yang sedang menderita parah karena Covid-19.
Baca juga: Ibu Dosen yang Putar Balik Sembarangan Polisikan Si Perekam Video
Kulit Kelsey juga sudah berubah menjadi abu-abu dan biru, sehingga menurut dokter Thomas Littlefield yang ikut menanganinya, operasi cesar segera harus dilakukan.
Pada awalnya para dokter memperkirakan Kelsey akan memerlukan transplantasi kedua bilik paru-parunya di akhir Desember.
Namun keadaannya membaik dengan cepat dan di pertengahan Januari tidak perlu lagi dirawat di bagian unit perawatan intensif, dan tidak memerlukan transplantasi paru-paru.
"Berulang kali saya mendapat panggilan telepon tengah malam dan dinihari. Dokter mengatakan mereka sudah berusaha maksimal membantu Kelsey dan keadaannya masih tidak stabil," katanya.
"Jadi berulang kali saya merasa bahwa kami akan kehilangan dia."
Baca juga: Meraba-raba Ibu Pacarnya Saat Tidur, Pria Ini Dijebloskan ke Penjara