Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Kapal Inggris Zaman Penjajahan Muncul Usai Banjir Surut, tapi Rusak Dipreteli Warga

Kompas.com - 17/01/2021, 19:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KAMPUNG PAGAR, KOMPAS.com - Sebuah bangkai kapal zaman penjajahan Inggris ditemukan di tepi Sungai Lipis, dekat Kampung Pagar, Malaysia, pada Kamis (14/1/2021).

Bangkai berupa lambung kapal itu diyakini berasal dari abad ke-18 atau 19, dan muncul setelah banjir sejak 3 Januari di wilayah itu surut.

Astro Awani pada Jumat (15/1/2021) mewartakan, bangkai kapal zaman penjajahan ini ditemukan seorang wanita berusia 50 tahun sekitar pukul 5 sore waktu setempat.

Ia kemudian melaporkan temuannya ke Balai Polis Penjom. Namun sayangnya, kondisi kapal itu kini rusak karena dipreteli warga.

Baca juga: Langgar Prokes, 2.000 Orang Antre Pembagian Ayam Beku Gratis di Malaysia

Direktur Jenderal Jabatan Warisan Negara (JWN) Mesran Mohd Yusop yang mengurusi benda-benda peninggalan masa lalu mengatakan, kemungkinan ini adalah kapal dagang milik Inggris.

Ada juga kemungkinan kapal yang terbuat dari kayu dan tembaga itu dipakai pejabat setempat kala itu.

Perkiraan itu didasarkan pada penemuan plat logam bertuliskan "Vivian & Son" beserta tahun 1824.

Baca juga: Netizen Malaysia Iri Vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan Singapura Lebih Cepat

Dilansir media pemerintah Malaysia Bernama, perusahaan itu bergerak di bidang peleburan tembaga pada 1809 lalu berkembang semakin terkenal pada 1820.

Vivian & Son diyakini mengalami masa kemunduran pada akhir abad 19 dan awal abad 20.

Pada 1924 perusahaan itu merger dengan British Copper Manufactures Limited, yang kemudian diambil alih Yorkshire Imperial Metal pada 1926.

"Setelah pemeriksaan interior kapal, tidak ada artefak kecuali pecahan keramik."

"Namun, kami menemukan bukti kapal ini dirusak karena benda-benda seperti paku atau dinding kapal berlapis tembaga hilang," urai Mesran.

Baca juga: Takut Tertunda karena Lockdown, Sepasang Kekasih di Malaysia Menikah Pakai Baju Kerja

"Kami yakin benda-benda tersebut dijual ke pembeli barang belas, karena kemarin setelah ditegur polisi, ada perusahaan barang bekas mengembalikan beberapa barang, diperkirakan seberat 100 kg, yang dijual ke mereka," ungkapnya kepada Bernama.

Mesran melanjutkan, ia mengimbau orang-orang yang mengambil benda-benda dari kapal tersebut segera dikembalikan, karena termasuk warisan nasional.

JWN juga akan mengevakuasi bangkai kapal untuk penelitian artefak sejarah, dan oleh karena itu benda bersejarah tersebut akan dipindahkan ke Kuala Lipis Heritage Museum.

"Tapi selama kapal masih ada di lokasi penemuan, kami akan meminta bantuan polisi untuk mengawasi lokasi tersebut, guna mencegah insiden intrusi atau kehilangan benda lebih lanjut," pungkasnya.

Baca juga: Percaya Covid-19 adalah Teori Konspirasi, Pasangan di Malaysia Kondisinya Kritis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com