Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sasaran Kerusuhan, Apa Fungsi Gedung Capitol? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 08/01/2021, 05:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pada Rabu (6/1/2021), pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerbu Capitol Hill, Washington DC, AS.

Aksi tersebut juga menyerbu Gedung Capitol di Capitol Hill ketika Kongres AS melakukan pertemuan untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS 2020.

Sebenanrnya, apa fungsi Gedung Capitol, siapa saja yang bekerja di sana, dan bagaimana sejarahnya hingga menjadi sasaran protes?

Dilansir dari The Scotsman, Kamis (7/1/2021), berikut fungsi Gedung Capitol, siapa saja yang bekerja di sana, dan sejarahnya.

Baca juga: Bendera Merah Putih di Demo Capitol Hill Bukan Punya Indonesia, Lalu Milik Siapa?

Apa Fungsi Gedung Capitol?

Gedung Capitol adalah tempat pertemuan Kongres AS dan tempat undang-undang diperdebatkan oleh pemerintah federal.

Anggota DPR AS dan Senat AS, dua kamar di Kongres AS, duduk di Gedung Capitol. DPR AS duduk di sayap utara, sedangkan Senat AS berada di sayap selatan gedung.

Kapan Gedung Capitol dibangun?

Bangunan tersebut telah ada sejak 1800 dan DPR AS sudah duduk di gedung tersebut sana sejak saat itu.

Namun, Gedung Capitol kini adalah versi renovasi dan lebih luas daripada ketika dibangun dulu. Pada 1850 kubah besar dan sayap gedung ditambahkan di gedung tersebut.

Sejak saat itu, kereta bawah tanah juga dihubungkan ke Capitol Hill untuk mengangkut pejabat dan staf.

Baca juga: Usai Kerusuhan Capitol Hill, Akankah Demo Lanjutan Muncul?

Gedung Capitol belum selesai dibangun pada tahun 1857, saat James Buchanan dilantik sebagai presiden ke-15 AS.Reuters/Library of Congress Gedung Capitol belum selesai dibangun pada tahun 1857, saat James Buchanan dilantik sebagai presiden ke-15 AS.

Kegiatan apa yang dilakukan di Gedung Capitol?

Pelantikan Presiden AS berlangsung setiap empat tahun di Gedung Capitol.

Upacara pelantikan ini adalah acara besar dan memainkan peran penting dalam politik AS, menyambut presiden yang baru terpilih ke kantor.

Rapat Kongres AS untuk mengesahkan hasil pemungutan suara dari Electoral College atau Dewan Elektoral juga berlangsung di sini.

Beberapa presiden yang mangkat juga sempat dibawa ke Rotunda Capitol, area tepat di bawah kubah, sebelum dimakamkan.

Di Rotunda Capitol itulah masyarakat memberikan penghormatan, sebelum jenazah presiden dimakamkan.

Warga negara yang meninggal namun telah mengharumkan nama AS juga dapat dibawa ke gedung itu, untuk diberi penghormatan sebelum dimakamkan.

Baca juga: Beda Penanganan Polisi di Kerusuhan Capitol Hill dan Demo BLM Jadi Sorotan

Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) saat diguyur hujan pada Senin pagi (23/3/2020), di tengah merebaknya pandemi virus corona di negara itu.Graeme Sloan/Sipa USA via Reuter Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) saat diguyur hujan pada Senin pagi (23/3/2020), di tengah merebaknya pandemi virus corona di negara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com