Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Rumah Lawas Berdiri di Samping Pembangunan Kondominium, Ini Cerita di Baliknya

Kompas.com - 06/12/2020, 10:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Dua rumah lawas di Singapura dilaporkan berdiri di samping pembangunan kondominium, setelah para pemiliknya menolak menjual ke pengembang.

Harian lokal Shin Min Daily News memberitakan, pengembang di Geylang merobohkan hampir semua rumah untuk pembangunan aparremen mereka, kecuali dua unit itu.

Baca juga: 10 Ide Dekorasi Natal di Rumah yang Ramah Anggaran

Dua pemilik rumah lawas itu disebut mendapatkan tawaran harga tinggi. Namun karena ditolak, pengembang terpaksa membangunnya mengelilingi dua hunian lama tersebut.

Dilansir World of Buzz Jumat (4/12/2020), salah satu pemilik, Tuan Wu, mengungkapkan bahwa kediaman yang kini didiami bersama kakaknya adalah milik mendiang ibunya.

Pria berusia 60 tahun itu mengatakan, dia sudah berencana untuk membangun ruang terbuka hijau guna memerhatikan seberapa jauh kawasannya berkembang.

"Saya menyulapnya menjadi taman untuk saya bercocok tanam dan beternak hewan seperti anglefish dan burung, kemudian duduk di pagi hari melihat sejauh apa kota berkembang," kata dia.

Wu menuturkan, dia tidak berniat untuk menjual rumahnya karena nilai sentimental yang terkandung dalam kediamannya jauh lebih bernilai dari uang.

Sementara rumah lainnya dipunyai oleh seorang perempuan yang mengubah area lantai bawah menjadi aula bagi pemeluk agama Buddha.

Dia membeberkan aula itu hanya terbuka bagi kerabat dan teman-temannya, seraya menjelaskan pembangunan kondominium itu tak memengaruhi akses rumahnya.

Baca juga: Ide Dekorasi agar Rumah Terasa Hangat dan Teduh Saat Musim Hujan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global
Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com