Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara China Tumbuhkan Loyalitas Warga Hong Kong: Reformasi Pendidikan

Kompas.com - 29/11/2020, 18:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

HONG KONG, KOMPAS.com - China menjalankan reformasi pendidikan di Hong Kong untuk menumbuhkan patriotisme di kalangan kaum muda.

Kebijakan tersebut mensyaratkan perombakan kurikulum dan pengawasan yang lebih ketat terhadap tenaga pengajar.

Chua Chiu-fai punya misi penting. Dia ingin membersihkan ruang-ruang kelas di Hong Kong dari apa yang dia sebut sebagai bias anti-China.

Pasukannya adalah orangtua murid. Chua sejauh ini sudah merekrut ratusan ibu dan ayah untuk memantau murid-murid yang membenci China, dan melaporkan mereka ke sekolah.

Chua bahkan pernah mengajak para orangtua murid untuk ikut turun ke jalan membuat demonstrasi tandingan.

Baca juga: Aktivis Milenial Hong Kong Mengaku Bersalah dalam Aksi Protes 2019

Melalui kanal YouTube-nya yang diikuti 114.000 pengguna, Chua menjelaskan inisiatifnya itu dibuat sebagai reaksi atas ketegangan di jalan-jalan kota.

Dalam sebuah video dari Oktober lalu, dia mengaku melihat gambar orang yang terlihat seperti guru, di sebuah demonstrasi kelompok pro-demokrasi tahun lalu, tapi memerintahkan murid untuk mengumpulkan batu.

Guru-guru ini, ujarnya dia, harus dipecat.

“Jika Anda adalah seorang guru dan memaksa murid Anda merusak tempat ini untuk sebuah sikap politik, hal itu sama sekali tidak bisa kami terima” kata Chua.

Aktivisme patriotik warga sipil seperti Chua didukung oleh tokoh politik pro-China di Hong Kong.

Baca juga: China Ancam Negara Barat soal Hong Kong: Hati-hati atau Mata Dicongkel

Tenaga pengajar termasuk yang pertama dibidik sebagai bagian dari rencana besar China mereformasi kaum muda kota, lapor kantor berita Reuters.

Peran mahasiswa dan murid sekolah yang menggerakkan gelombang demokrasi di Hong Kong dikabarkan membuat khawatir petinggi Partai Komunis.

Sebabnya Beijing diyakini akan menjalankan program re-edukasi untuk menanamkan loyalitas terhadap China.

Wawancara yang dilakukan Reuters dengan berbagai aktor di sistem pendidikan Hong Kong dan China, serta penelusuran dokumen edukasi seperti kurikulum, latar belakang tenaga pengajar, salinan soal ujian atau aktivitas ekstrakulikuler menampilkan gambaran seragam yakni betapa Hong Kong sudah sepenuhnya berada di bawah kendali China.

Baca juga: Oposisi Hong Kong Mundur Massal, AS Ancam China dengan Sanksi

Reformasi pendidikan Hong Kong

Lau Siu-kai, Wakil Direktur Asosiasi China untuk Studi Hong Kong dan Macao, wadah pemikir bentukan Beijing di Hong Kong, mengatakan langkah pertama untuk menanamkan loyalitas pada kaum muda Hong Kong adalah dengan menumbuhkan semangat nasionalisme.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com