Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritikus Kremlin, Navalny Unggah Foto Turun Tangga di Instagram Setelah Sadar dari Koma

Kompas.com - 20/09/2020, 12:33 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

BERLIN, KOMPAS.com - Kritikus Kremlin, Aleksei Navalny mengunggah foto dirinya sedang menuruni tangga di media sosial Instagram @navalny.

Menurut keterangan foto tersebut, Navalny mengatakan kemampuan verbalnya telah membaik begitu pun kemampuan fisiknya setelah mendapatkan perawatan atas dugaan keracunan saraf yang dia alami.

Politisi oposisi pemerintah Rusia itu tampak dalam foto sedang menuruni tangga. Foto itu sendiri diunggah 5 hari setelah pihak Rumah Sakit Berlin yang merawatnya mengatakan bahwa alat bantu napas sudah dilepaskan dan Navalny sudah bisa bernapas sendiri.

Baca juga: Kremlin: Barang Buktinya di Luar Negeri, Susah Selidiki Keracunan Navalny

"Mari saya ceritakan bagaimana pemulihan yang saya alami. Tentu sebuah perjalanan yang jelas meski panjang," ujarnya di awal keterangan foto Instagram pada Sabtu kemarin (19/9/2020).

Navalny menjelaskan kalau dia masih belum bisa menggunakan ponselnya dan mengalami kendala dalam menuang air ke gelas atau menaiki tangga karena lututnya bergetar.

"Masih banyak yang belum membaik tapi dokter-dokter hebat dari Rumah Sakit Charite Berlin telah menyelesaian masalah utamanya," ungkap Navalny dalam unggahan itu, menunjuk pada rumah sakit yang merawatnya.

Baca juga: Ajudan Navalny Temukan Jejak Racun Novichok di Botol dari Hotel

Di akhir unggahannya, Navalny menjelaskan, "Mereka mengubah saya dari 'manusia yang hidup secara teknis' menjadi seseorang yang berpeluang besar untuk bisa segera main Instagram,"

Melansir Aljazeera, Aleksei Navalny adalah lawan utama Presiden Rusia Vladimir Putin, dia jatuh sakit dalam penerbangan domestik ke Moskwa pada 20 Agustus dan diterbangkan ke Berlin dua hari kemudian.

Jerman mengatakan tes laboratorium di tiga negara telah menentukan bahwa dia diracun dengan racun saraf Novichok, dan pemerintah Barat telah meminta penjelasan dari Rusia.

Baca juga: Kritikus Rusia, Navalny telah Sadarkan Diri dan Bangun dari Tempat Tidur

Kremlin mengklaim bahwa sebelum Navalny dipindahkan ke Berlin, laboratorium Rusia dan rumah sakit di kota Omsk di Siberia tidak menemukan tanda-tanda adanya keracunan.

Rusia telah meminta Jerman untuk memberikan bukti dan marah atas desakan Kanselir Jerman Angela Merkel dan para pemimpin Barat lainnya untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi pada politisi tersebut.

"Ada terlalu banyak absurditas dalam kasus ini untuk mengambil kata-kata siapa pun," kata Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Jumat kemarin.

Baca juga: 2 Lab Eropa Konfirmasi Navalny Keracunan Novichok, Rusia Didesak Beri Penjelasan

Peskov juga menuduh rekan-rekan Navalny menghambat penyelidikan Rusia dengan mengambil barang-barang dari kamar hotelnya, termasuk botol air yang mereka klaim memiliki jejak racun saraf, ke luar negeri.

Rekan Navalny mengatakan mereka mengeluarkan botol dan barang-barang lainnya dari kamar hotel di kota Tomsk di Siberia dan membawanya ke Jerman sebagai bukti potensial karena mereka tidak memercayai Otoritas Rusia untuk melakukan penyelidikan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Israel Teken Kesepakatan dengan AS untuk Pembelian 25 Jet Tempur Canggih F-35

Global
Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

Global
Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Global
Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Global
   Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Global
Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Global
Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik 'Manusia Tank' di Peristiwa Tiananmen

Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik "Manusia Tank" di Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com